Nakita.id - Moms, 8 bulan sudah mendiang suami Ririn Ekawati, Ferry Wiajaya berpulang.
Sampai saat ini Ririn masih menutup hati untuk menjalin hubungan lagi.
Saat ditemui di salah satu mal kawasan Jakarta Pusat, kemarin, Jumat (2/2/2018) Ririn mengungkapkan dengan tegas belum lagi ingin menikah.
Diakuinya teman-temannya sudah menjodoh-jodohkan oleh rekan sesama artis.
"Teman-teman artis aku Ussy, Nindy, Ashanty, Olla suruh aku nikah lagi. Mereka pada nyodorin untuk aku dikenalin ke teman-temannya, kalau disuruh menikah lagi aku bilang enggak. Aku mau fokus apa yang ada sekarang ini. (Jodoh) itu belum tahu ada apa enggak. Jadi enggak usah dipikirin," tegas Ririn.
BACA JUGA: Riset: Konsumsi Minyak Ikan Berlebihan Meningkatkan Risiko Kanker
Saat ini Ririn memilih untuk menikmati hidup dengan kedua putrinya, Jasmine dan Cattleya.
Selain itu, ia juga disibukan menjadi aktivis kanker dengan mengunjungi dan memberi bantuan pada anak penderita kanker.
Mengunjungi yayasan kanker satu dan lainnya sudah menjadi agenda keseharian Ririn.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, dirinya mengaku perlu memberi bantuan pada mereka karena sang suami pernah menderita kanker.
BACA JUGA: Demi Pendidikan, Anak Penderita Kanker Ini Rela Ujian di Rumah Sakit
"Suamiku sakit dan meninggal karena kanker, karena itu aku concern (bantu anak penderita kanker), aku pengen berbagi karena aku banyak bersyukur atas apa yang aku punya, kita masih sehat, semenjak itu aku jadi jarang mengeluh," ungkap Ririn.
Bukan hanya berupa materi saja, tapi perempuan berusia 35 tahun ini meluangkan waktu untuk rutin mengunjungi penderita kanker.
"Kita membantu orang bukan hanya materi saja tapi waktu, perhatian, support, itu sangat berarti buat mereka. Aku datang jenguk mereka, bawain snack aja mereka udah happy, itu jadi kaya aura positif untuk mereka mau kemo," kata Ririn.
Rutin menjenguk anak penderita kanker buakan hanya untuk membuat para penderita ini senang, melainkan dirinya juga terinspirasi dengan perjuangan mereka.
BACA JUGA: Kanker Usus, Pembunuh Nomor 2 Di Indonesia, Nyata Ada Tapi Jarang Dirasakan Gejalanya
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR