Ada kisah haru yang sempat dialami Ririn saat mengunjungi para penderita kanker.
"Ada satu anak, dia ngga terlihat sakit, ketawa padahal dia sudah stadium 4, mukanya sudah bengkak, darahnya sudah sedikit, tapi dia ketawa terus dan itu membekas untuk saya. Tapi sedih, minggu lalu dia meninggal," ungkap Ririn sambil menghapus air matanya.
Betapa sedihnya ibu dua orang anak ini ketika menceritakan kisah pejuang kanker yang ditemuinya.
Dia pun mengakui setiap kunjungannya saat itu, bisa jadi ada satu anak yang tidak bisa dilihatnya lagi karena sudah meninggal.
"Kalau kita datang ke suatu tempat belum tentu kita dateng lagi masih ada. Itu membekas," sambungnya.
Itulah mengapa Ririn mulai concern untuk terus membantu penderita kanker, karena perjuangan mereka itu benar-benar membekas untuknya.
Membuatnya termotivasi untuk membantu, tak hanya bantuan materi, tapi juga support untuk mereka.
BACA JUGA :Lihat Gambar Ini! Kata Pertama yang Terucap Ungkap Kepribadian Sesungguhnya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR