Nakita.id - Mengasuh anak memang tidak mudah.
Salah memberikan arahan, dampaknya akan terbawa hingga ia dewasa nanti.
Untuk itu, perlu edukasi tepat bagi orangtua agar dapat mengasuh Si Kecil dengan pola asuh tepat.
BACA JUGA: 5 Lamaran Pernikahan ala Bollywood yang Membuat Hati Wanita Luluh
Pola asuh otoriter, adalah salah satu pola asuh yang kurang baik dipakai.
Bersikap otoriter hanya membuat anak patuh karena takut akan hukuman.
Sayangnya, masih ada orangtua yang menggunakan pola asuh ini.
Catat ciri-ciri pola asuh otoriter berikut ini, Moms!
1. Komunikasi bersifat satu arah
Anak jadi tidak memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat serta menentukan pilihan.
Orangtua selalu mengatakan apa yang harus dilakukan anak, tanpa menjelaskan mengapa harus dilakukan hal tersebut.
Akibatnya, ia kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan perilakunya sendiri.
BACA JUGA: Kulit Anak Iritasi Akibat Kutu Kasur atau Tungau? Segera Lakukan Ini
2. Anak harus patuh
Pola asuh otoriter cenderung menetapkan standar mutlak yang harus dituruti.
Sehingga, kepatuhan anak saat melakukan apa yang diminta orangtua bukan karena kesadarannya sendiri.
Melainkan rasa takut yang ada dalam diri mereka.
Menuntut anak untuk patuh juga berarti aturan yang ditegakkan secara kaku.
3. Memaksa/mendikte
Sering mendikte anak cenderung memaksa dan memerintah.
Selain itu, orangtua yang otoriter tidak mengenal kompromi.
Bila Si Kecil tidak berlaku sesuai dengan keinginan yang diharapkan, orangtua langsung marah-marah.
Akibatnya, anak selalu takut berbuat salah.
BACA JUGA: Jangan Menanam Tanaman Cantik Ini di Rumah. Pemangsa Makhluk Hidup
4. Mengancam/menghukum
Biasanya dibarengi dengan ancaman.
Contohnya, jika Si Kecil tidak mau makan, maka ia tak akan diajak bicara.
Orangtua juga tak segan menghukum bila anak tak melakukan apa yang dikatakan.
Namun, jika anak menuruti aturan, malah sedikit atau bahkan tidak ada pujian yang ia terima.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR