Nakita.id - Alat kontrasepsi memang cukup dibutuhakan dalam pasangan keluarga agar kelahiran lebih terencana.
Pilihan memang banyak, namun terkadang malah membuat Moms bingung untuk menggunakan alat yang mana.
Belakangan ini banyak yang merekomendasikan KB spiral atau seirng disebut intrauterine device (IUD) karena lebih nyaman untuk pihak perempuan.
Tapi, sebelum memutuskan gunakan alat kontrasepsi tersebut, yuk Moms pertimbangkan plus dan minusnya.
BACA JUGA: 5 Cara Mudah Membuat Bibir Pink Alami di Rumah, Yuk Coba Moms!
Sisi positif spiral
Selain sangat efektif dalam menekan angka kelahiran, spiral juga memiliki banyak keunggulan lainnya.
1. Spiral berlapis tembaga
Alat ini bisa dipakai sebagai alat kontrasepsi darurat jika dipasang dalam waktu lima hari setelah hubungan seks tanpa alat pengaman serta bisa dilepas kapan saja.
Kesuburan bisa kembali dengan cepat setelah spiral dilepas.
Jenis ini tidak menyebabkan efek samping yang dapat ditimbulkan kontrasepsi.
2. Spiral berlapis hormon
Mengurangi nyeri haid dan sakit akibat endometriosis.
Mengurangi risiko terkena kanker endometrium dan kanker serviks.
Bisa dilepas kapan saja.
Setelah dilepas, kesuburan bisa kembali normal dengan cepat.
Pendarahan menstruasi berkurang setelah beberapa bulan penggunaan.
Tidak memiliki risiko terkena efek samping terkait metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen serta tidak menyebabkan kelebihan berat badan.
BACA JUGA:Komposisi ASI Hari ini Berbeda dengan Kemarin, Sungguh Menakjubkan
Sisi Negatif Spiral
Di balik keunggulan spiral, ada juga beberapa kekurangan, salah satunya adalah mahalnya biaya pemasangan.
Selain itu, jika Moms ingin berhenti menggunakan spiral, maka Moms harus pergi ke dokter untuk melepasnya.
Alat ini juga tidak dilengkapi dengan alat pelindung yang bisa mencegah Moms terkena penyakit menular seksual.
Oleh karena itu, penggunaan alat ini disarankan bagi pasangan yang tidak memiliki hubungan seksual dengan orang lain, selain pasangannya.
Risiko terjadinya kehamilan ektopik juga sedikit meningkat pada perempuan yang hamil saat menggunakan spiral.
Jika Moms memilih spiral hormon, tetap ada kemungkinan bisa terkena kista ovarium.
Spiral hormon juga berpotensi menyebabkan efek samping yang bisa mengganggu, seperti jerawat, sakit kepala, perubahan mood, dan nyeri payudara.
Namun, Moms tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut biasanya hilang setelah beberapa bulan pemakaian.
Jika memilih spiral tembaga, kemungkinan Momsakan mengalami peningkatan perdarahan menstruasi atau kram.
Kelemahan lain dari spiral adalah tidak semua orang cocok memakainya.
Spiral tembaga tidak bisa dipakai oleh Moms yang memiliki kondisi tertentu, seperti :
1. Penyakit radang panggul
2. Kanker serviks
3. Kanker payudara
4. Kelainan pada rahim
5. Pendarahan vagina tanpa sebab yang jelas
6. Mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual
7. Pernah memiliki masalah saat menggunakan spiral
BACA JUGA:Murah dan Enak, Ini Daftar Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
Spiral merupakan salah satu pilihan kontrasepsi yang dapat bertahan lama dan efektif.
Namun, sebelum memutuskan memakai spiral, pastikan Moms adalah kandidat yang tepat untuk memakai alat ini.
Untuk memastikan hal tersebut, Moms bisa mendapatkan informasi mengenai berbagai alat kontrasepsi lainnya, dan berkonsultasi ke dokter kandungan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR