Nakita.id - Kandung kemih adalah organ yang menerima urin dari ginjal melalui ureter, yang merupakan saluran otot tipis.
Ketika seseorang buang air kecil, otak mereka mengirimkan pesan yang memberitahu kandung kemih mereka untuk berkontraksi.
Kontraksi ini menekan urin, menyebabkannya mengalir ke uretra dan keluar dari tubuh.
Menahan kencing biasanya dilakukan orang ketika berada di suatu acara penting karena adab kesopanan.
Ada juga yang menahan kencing karena malas bolak-balik ke kamar mandi.
Bila Moms dan Dads sebelumnya suka menahan kencing, sebaiknya hentikan kebiasaan itu sekarang juga!
Menahan kencing terlalu lama bisa menyebabkan hal berbahaya.
Dikutip dari MedicalNewsToday, menahan kencing terlalu lama bisa menyebabkan beberapa masalah seperti:
Meningkatnya risiko disfungsi kandung kemih
Menahan air seni dapat memengaruhi bagaimana saraf "peregangan" di kandung kemih berkomunikasi dengan otak.
Terlalu lama menahan kencing membuat otak mungkin tidak lagi mengenali pesan secara efektif.
Meningkatnya risiko Infeksi Saluran Kencing
Menahan air seni dapat meningkatkan jumlah bakteri di kandung kemih.
Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan berkembangnya ISK.
Kerusakan pada struktur saluran kemih
Menahan urin secara terus menerus dapat menyebabkannya kembali ke ginjal.
Hal ini bisa merusak kandung kemih.
Meskipun jarang, kandung kemih seseorang juga mungkin pecah karena retensi urin.
Tekanan yang meningkat pada kandung kemih dapat menyebabkan pecahnya jika ada area lemah di dinding kandung kemih.
Komplikasi lain
Jika seseorang tidak menerima diagnosis dan pengobatan dengan cepat, kandung kemih pecah dapat menyebabkan komplikasi.
Baca Juga: Kenali Gejala Fimosis Sejak Dini, Salah Satunya Anak Sulit Kencing dan Nyeri
Komplikasi dapat mengancam nyawa, termasuk sepsis, yang melibatkan infeksi parah dan gagal ginjal.
Ketika seseorang menahan air kencingnya terlalu lama, otot kandung kemih tidak dapat meregang lebih jauh.
Kondisi seseorang menahan kandung kemih terlalu lama disebut mengalami inkontinensia.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Medicalnewstoday |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR