BPOM menyatakan kedua suplemen tersebut memang benar mengandung DNA babi.
BACA JUGA: Jangan Mengonsumsi Bawang Putih dalam Kondisi Ini, Sangat Berbahaya
Hal ini diketahui setelah BPOM mendapat hasil dari pengawasan post-market, yaitu pengawasan setelah produk beredar.
Memang, sebelum mengizinkan suatu produk beredar, BPOM melakukan pre-market yaitu pemeriksaan terhadap mutu, keamanan, dan khasiat dari bahan baku yang akan digunakan.
Sedangkan post-market mengawasi apakah benar produk tersebut memiliki konsistensi mutu, keamanan, dan khasiat produk yang sudah beredar.
Namun kenyataannya, BPOM menemukan ketidakcocokan data informasi bahan baku produk, yang semula menggunakan DNA sapi, setelah menjadi produk jadi, mengandung DNA babi, setelah melakukan pengujian terhadap dua produk yang sudah beredar itu.
BACA JUGA: Selain Baking Soda, Karang Gigi Rontok Bisa Dengan Minyak Kelapa
"Hasil pengujian pada pengawasan post-market menunjukkan positif DNA babi, sementara data yang diserahkan dan lulus evaluasi Badan POM RI pada saat pendaftaran produk (pre-market), menggunakan bahan baku bersumber sapi," ujar Penny.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR