TANYA:
Dokter, saya (28) masih menyusui si kecil (15 bulan 14 hari). Saya melahirkan secara sectio. Saat si kecil usia 5 bulan, saya suntik KB tiga bulanan selama dua kali. Setelah itu setop karena saya tidak haid. Hingga saat, pasca bersalin tak kunjung haid juga. Padahal beberapa kali tes, hasilnya negatif. Sebagai catatan, produksi ASI saya cukup banyak. Perlukah saya cek langsung ke dokter? Mohon saran Dokter. Terima kasih.
Ritasari - Wonogiri
JAWAB:
Pemberian ASI eksklusif (hanya ASI saja) selama enam bulan pertama dapat juga berfungsi sebagai metode keluarga berencana (KB) alamiah. Selanjutnya pemakaian KB suntik setiap 3 bulan (mengandung hanya progesteron) yang cara kerjanya menekan fungsi indung telur sehingga tidak terjadi proses pematangan sel telur dan menimbulkan gangguan pertumbuhan selaput lendir rahim (endometrium) sehingga endometrium menjadi tipis. Pada keadaan endometrium tipis, umumnya tidak terjadi pengeluaran darah haid yang normal, tetapi kadang-kadang dapat saja timbul bercak darah (vlek) beberapa hari pada waktu diperkirakan haid.
Bila produksi ASI masih banyak dan putih kental, maka kemungkinan masa subur Ibu belum terjadi sehingga tidak terjadi haid. Sebaiknya Ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mencari penyebab belum juga haid. Kadang-kadang dapat ditemukan penyebab tidak haid, misalnya, ada kista besar yang berasal dari indung telur. Pemeriksaan fisik dan USG transvaginal dapat membantu mencari kenapa terjadi gangguan haid tersebut. Terima kasih atas pertanyaannya.
Asuhan:
dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG
Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR