Akan tetapi, bukan berarti pelaku cyberbullying lantas dapat dihakimi seenaknya.
Sebab, menurut Firesta, dibalik tindakan yang dilakukan pelaku cyberbullying, pasti ada sesuatu hal yang terjadi padanya.
Oleh karena itu, daripada menghujat dan menghakimi, alangkah baiknya semua saling bahu membahu memulihkan psikologis pelaku cyberbullying juga.
“Kalau berbicara tentang bullying apalagi pada anak-anak, baik yang mengalami maupun melakukan, sebenarnya sama-sama menjadi korban,” kata Firesta dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
“Sebab, biasanya pelaku juga melakukan bullying karena ada sesuatu di dalam dirinya. Jadi, pelaku tersebut juga sebenarnya butuh dibantu secara psikologis,” pungkasnya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR