Nakita.id - Jika Moms pernah nonton film Seputih Cinta Melati pasti sudah tak asing dengan Sabai Dieter.
Istri Ringgo Agus Rahman itu selalu membagikan kesibukan sehari-harinya pada warganet melalui Instagram.
Pada Rabu (7/4/2021) lalu misalnya, Sabai Dieter membagikan foto bersama dokter kandungannya.
"5 bulan lalu mukmuk lahir dibantu VBAC sama si dokter super baik @nisafathoni yg ngebuat lahiran normal si bayi 3,8kg ini dengan gentle birth," ucap Sabai Dieter.
Selain membagikan foto bersama dokter kandungannya, Sabai Dieter mengungkapkan pengasuhan putra pertamanya.
Lantas, ada apa dengan pengasuhan putra pertama Sabai Dieter dan Ringgo Agus Rahman itu?
Pemain film Seputih Cinta Melati, Sabai Dieter baru-baru ini mengungkapkan pengasuhan putra pertamanya.
Pengasuhan putra pertamanya itu diketahui melalui Instagram istri Ringgo Agus Rahman pada Rabu (7/4/2021).
Dalam Instagram tersebut Sabai Dieter menceritakan perilaku Bjorka di umurnya yang 5 tahun.
Istri Ringgo Agus Rahman itu lalu mengawali cerita tentang Bjorka dari kejadian pagi hari di mana Sabai Dieter lupa menyiram tanaman.
"Cerita tentang Bjorka, umur 5 tahun. Pagi hari waktu aku ngomong sendiri sambil lalu, "Ya ampun lupa nyiram taneman".
Ternyata anak ini denger dan begitu aku keluar kamar dia lg nyiramin taneman dengan baju dan celana yg agak basah sambil bilang,
"Udah mama, Ka siram semuanya.." dengan senyum sangat manis," kata Sabai Dieter.
Kemudian Sabai Dieter beralih pada kejadian sore hari di mana ia sedang ribet dan diganggu terus oleh Bjorka.
"Sore hari, waktu aku lagi ribet dan dia lagi ganggu terus, keluarlah kata2,
"Bjorka bisa diem bntar gak?". Dijawab sama bjorka: "Gak bisa.. kan Ka anaknya gak bisa diem"," curhat istri Ringgo Agus Rahman itu.
Lalu, Sabai Dieter tak habis pikir dalam satu hari Bjorka bisa manis sekali namun pada sore hari menjadi jahil.
"Di hari yg sama. Antara pengen peluk, ketawa dan pengen jitak.
Tiap hari lg begini terus nih, ternyata emosi anak umur 5thn cukup ajaib dan menantang," tutup Sabai Dieter.
Source | : | |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR