Nakita.id - Sebenarnya semua orang tahu bahwa merokok adalah kebiasaan yang tidak sehat, namun tampaknya hal ini masih sulit dijauhi utamanya oleh perokok aktif.
Merokok menyebabkan banyak sekali penyakit: penyakit jantung, aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik, impotensi serta kanker khususnya kanker paru-paru.
Ketika merokok, perlahan paru-paru akan rusak.
Misalnya ketika seseorang menderita penyakit paru obstruktif kronik, aliran darah akan terhalang sehingga si penderita sulit bernapas.
BACA JUGA: Sebelum Mendatangi Dokter, Ibu Bisa Deteksi Dini Kanker dengan Cara ini
Kondisi tersebut bisa menyebabkan sesak napas karena rusaknya kantung udara serta batuk terus menerus selama tiga bulan.
Ancaman lain yaitu kanker paru-pau, disebabkan asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru.
Ketika merokok, zat dalam rokok akan merangsang sel paru-paru menjadi tidak normal pertumbuhannya.
BACA JUGA: Ini Penyebab yang Tak Disadari Mengapa Badan Jadi Semakin 'Melar'
Dampak asap rokok ini mungkin akan terasa jika melihat paru-paru secara langsung, namun tentu mustahil untuk melihat milik kita sendiri.
Nah, jika Moms dan Dads penasaran seperti apa paru-paru orang yang aktif merokok bisa melongoknya dari jenazah yang diotopsi.
Beberapa waktu lalu, dr. Djaja Surya Atmadja Sp.F, ahli forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam akun facebooknya mengunggah foto tersebut secara jelas.
BACA JUGA: Kreatif! Coba Letakkan Permen di Oven Selama 10 Menit Moms, Lihat Hasilnya
Wujud paru-paru ini sangat menyeramkan, kondisinya dipenuhi noda kehitaman di segala sisi karena telah lama terpapar asap rokok.
“Black spotted is pneumoconiosis, a disease due to accumulation of carbon in lung tissue,” demikian caption yang ditulis oleh dokter forensik senior di Indonesia ini.
Noda hitam seperti tinta atau disebut pneumokoniosis ini disebabkan beragam faktor, salah satunya asap rokok yang terus menerus.
Jadi bisa dibayangkan, dalam diorama mungkin paru-paru terlihat keren dan gagah namun belum tentu jika pemiliknya meracuninya dengan rokok.
Dijelaskan dr. Djaja, diperkirakan paru-paru pasien tersebut telah 'diasapi' rokok selama kurun waktu lebih dari sepuluh tahun.
Jadi bagaimana Dads, masih tertarik merokok lebih lama?
Source | : | |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR