Nakita.id - Istilah Youtuber tukang pamer kekayaan sedang banyak dibicarakan oleh netizen.
Awalnya, Ade Armando, seorang pakar sosiolog sekaligus dosen di Universitas Indonesia meminta agar Youtuber seperti Atta Halilintar, Andre Taulany dan Raffi Ahmad berhenti memamerkan kekayaannya.
Menurut Ade, Atta terlalu menjual konten pamer kemewahan lewat kanal Youtube-nya misalnya seperti naik jet pribadi dan membeli tas Hermes ratusan juta untuk Aurel Hermansyah.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Tukang pamer kekayaan seperti itu, menurut Ade bisa merusak secara sosial negara kita.
Menanggapi hal tersebut, Deddy Corbuzier ikut mengungkapkan pemikirannya.
Di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Deddy ternyata memiliki pemikiran yang berbeda dengan Ade Armando.
"Salah satu penjelasannya Ade Armando, bahwa pameran kekayaan ini bisa membuat perbedaan yang sangat jauh, bisa membuat orang yang tidak punya membenci orang kaya," kata Deddy.
"Katanya, banyak orang miskin marah bukan karena tidak punya uang, tapi karena lihat orang yang mudah dapat uang pamer pamer kekayaan," lanjut Deddy.
Deddy tidak menampik bahwa dirinya pun sebenarnya juga sering pamer kekayaan.
"Ini studio saya juga pamer kekayaan karena mahal loh studio ini. Terus saya ada mobil, sering saya foto," ucap Deddy.
Namun, Deddy tidak menyalahkan Atta Halilintar, Andre Taulany, Raffi Ahmad dan artis-artis yang memamerkan kekayaannya tidak salah.
"Tidak salah juga. Karena ternyata, penonton di Indonesia kebanyakan suka banget hal-hal seperti itu," jelas Deddy.
Semua video dan sinetron yang isinya tentang pamer kekayaan, pamer mobil dan sebagainya ditonton jutaan orang.
"Content creator ini, bukan cuma mau pamer tapi mereka nyari duit. Yang nonton banyak," lanjut Deddy.
Menurut Deddy, konten edukatif justru tidak akan banyak ditonton orang.
"Faktanya adalah konten pamer kekayaan ditonton, kalau buat konten edukasi, konten yang bagus tidak ditonton," Deddy melanjutkan pendapatnya.
Deddy juga menambahkan hal ini terjadi karena penduduk Indonesia kebanyakan pendidikannya masih rendah, jadi tidak bisa menikmati konten jika terlalu edukatif.
"Pamer kekayaan terjadi karena ada penontonnya," pungkas Deddy.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | YouTube Deddy Corbuzier |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR