Nakita.id - Moms mungkin bingung atau mengalami kesulitan untuk mengenalkan ibadah puasa kepada anak.
Sejak usia berapa anak boleh berpuasa serta bagaimana menjelaskan konsep puasa pada mereka.
Moms sebenarnya sudah bisa mengenalkan puasa kepada anak mulai dari umur empat tahun, yakni dengan mencontohkan dan menjelaskan tentang puasa.
Banyak orang tua mulai mencoba mengajarkan anak mereka berpuasa ketika sudah mulai duduk di bangku sekolah.
Itu pun tidak bisa langsung seharian penuh, melainkan harus latihan puasa setengah hari.
Yakni anak dibolehkan berbuka puasa ketika tengah hari, kemudian lanjut berpuasa sampai azan maghrib.
Lantas bagaimana cara mengajarkan anak agar berpuasa seharian penuh?
Melansir dari Kompas.com, seorang psikolog, Ayoe Sutomo mengatakan anak boleh diajarkan puasa seharian penuh di usia 6-7 tahun.
"Baru di usia 6-7 tahun anak diajarkan konsep puasa yang lebih serius, bisa didorong untuk puasa sehari penuh," kata Ayoe.
Kalian bisa mengawali dengan mengajak sahur serta menjelaskan nilai-nilai berpuasa kepada anak.
Moms juga bisa mengajak si Kecil berdiskusi menentukan makanan untuk sahur dan berbuka.
Di siang harinya, Moms bisa melakukan kesibukan bersama si Kecil untuk membantu mereka mengalihkan pikiran dari perasaan lapar dan haus.
"Ini adalah tugas orangtua untuk memikirkan berbagai aktivitas menarik. Masak bersama, menyiapkan makanan bisa menjadi salah satu alternatif," ujar Ayoe.
Kunci mengajarkan anak berpuasa seharian penuh adalah konsistensi.
Meski demikian, Moms tidak boleh menyerah ketika anak kehilangan semangat di tengah-tengah menjalani ibadah puasa.
Kalian harus terus mendukung agar anak bisa membentuk kebiasaan untuk berpuasa.
"Kalau anak semangatnya turun, harus dinaikkan dengan cara mengajak untuk eksplor beragam hal. Kalau bosan harus dikenali dengan hal baru," kata Ayoe.
Baca Juga: Happy Moms Happy Ramadan, Coba Konsumsi Infused Water Kurma Saat Sahur, Rasakan Sensasinya
Tidak cuma itu, Moms juga disarankan untuk menyesuaikan dengan kondisi serta aktivitas anak.
Termasuk kondisi kesehatan anak. Sebab, pendekatan soal puasa terhadap anak dengan penyakit tertentu dengan anak lainnya mungkin akan berbeda.
Terakhir dan yang paling penting adalah Moms dan Dads harus menjadi contoh ideal bagi anak untuk menjalani ibadah puasa.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR