Nakita.id - Keluar darah setelah berhubungan intim atau perdarahan pascasenggama sering disebabkan oleh adanya kerusakan pada vagina dan mulut rahim (porsio).
Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh trauma saat hubungan intim, infeksi kronis, atau ada keganasan (kanker).
Sebaiknya, Ibu segera ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan organ kandungan bagian dalam.
Dari pemeriksaan dapat diketahui apakah ada infeksi atau ada keganasan.
(Baca juga : Yang Terjadi pada Vagina Jika Jarang Berhubungan Seks Lagi)
Kanker mulut rahim masih menjadi kanker nomor satu pembunuh wanita di Indonesia. Pemeriksaan Pap’s smear dan biopsi porsio dapat menegakkan diagnosis kanker mulut rahim.
Bila hasil Pap’s smear Ibu tidak ada tanda keganasan, sebaiknya Ibu menjalani vaksinasi untuk mencegah kanker mulut rahim.
Saat ini perempuan usia 10–55 tahun dianjurkan menjalani vaksinasi tersebut. Bagi seorang yang belum melakukan hubungan senggama, maka tidak perlu pemeriksaan Pap’s smear dan bisa langsung divaksinasi.
(Baca juga : Jangan Lakukan Hubungan Intim Bila Kondisinya Seperti ini)
KB suntik tiga bulanan mengandung hormon progesteron dan ini menyebabkan penekanan fungsi indung telur, juga selaput lendir rahim (endometrium), sehingga darah haid tidak terbentuk.
Hal ini normal karena memang cara kerja dari kontrasepsi tersebut membuat haid berhenti. Semoga keluar darah setelah berhubungan intim tak terjadi lagi.
KOMENTAR