Nakita.id - Beberapa saat lalu sempat viral di media sosial sebuah kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien kepada perawat.
Sebenarnya kedatangan ayah pasen bernama JT ke rumah sakit untuk menjemput anaknya yang baru diperbolehkan pulang dari perawatan intensif.
Tetapi JT malah emosi lantaran melihat tangannya berdarah setelah sang perawat berinisial CRS melepas jarum infusnya.
Alhasil emosi JT meledak-ledak sampai meminta sang perawat bersujud.
Tak hanya bersujud, JT juga menendang hingga menjambak rambut perawat tersebut.
Saat ada salah satu anggota polisi yang melerai, JT juga mengaku-ngaku berprofesi sebagai polisi.
"Jadi kebetulan ada polisi juga yang keluarganya dirawat. Begitu datang polisi ini membantu, pelaku ini juga mengaku sebagai polisi," tutur Direktur Utama Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas yang dikutip dari kompas.com.
Tapi saat dikonfirmasi ternyata JT bukanlah anggota kepolisian.
Pihak rumah sakit pun yakin bahwa perawatnya sudah melakukan tindakan sesuai SOP dalam pelepasan infus.
Alhasil perawat tersebut melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke pihak berwajib dan JT diamankan di tempat kediamannya.
Saat diamankan di tempat kediamannya, JT pun tampak tidak ada penolakan dan menjalani proses penjemputan tersebut.
Akibat perbuatannya JT terancam 2 tahun penjara atas pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
"Tersangka diancam penjara selama dua tahun. Hasil pemeriksaan tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira saat melakukan gelar perkara, Sabtu.
JT pun kini berstatus sebagai tersangka usai ditangkap pada Jumat (16/4/2021) malam.
JT pun berkesempatan mengutarakan ucapannya terkait kasus yang menimpanya.
Ia pun mengaku bersalah dan memohon maaf.
Ia juga membela diri bahwa dirinya saat itu terlalu lelah sehingga berujung emosi.
Baca Juga: Patut Diacungi Jempol, Para Tenaga Medis Rela Rasakan Hal Ini Saat Tangani Pasien Covid-19
"Saya sudah kelelahan, sudah berapa hari saya harus menjaga anak saya," tutur JT di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021).
JT mengatakan, emosinya tiba-tiba tersulut ketika melihat perawat mencabut jarum infus dan tangan anaknya berdarah.
"Mohon maaf, saya emosi sesaat. Saya mengakui sudah melakukan tindakan di luar kendali," ujarnya.
Dan akibat perbuatan JT saat ini korban tengah dalam perawatan dan pemantauan psikiatri.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR