Nakita.id - Kehamilan menjadi momen yang selalu ditunggu oleh Moms karena pasti banyak kejutan yang menyenangkan, tapi ada pula kekhawatiran yang membuat Moms harus lebih waspada.
Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah timbulnya gerakan janin dalam kandungan.
Biasanya, Moms bisa mulai merasakan gerakan janin saat usia kehamilan menginjak 16 minggu.
Pergerakan janin akan semakin aktif pada trimester ketiga kehamilan dan akan meningkat saat Moms mendekati proses kontraksi dan akan melahirkan.
Namun, pada beberapa kondisi, gerakan janin bisa berkurang atau bahkan tidak terasa sama sekali.
Moms harus waspada saat itu terjadi, namun tidak perlu terlalu panik.
DIkutip dari penjelasan dr. Ira Syahriarti, Sp.OG di Instagram, ada 6 hal yang menyebabkan janin berhenti bergerak:
1. Janin sedang tidur
Biasanya, janin tidur sekitar 20-40 menit saja. Tidak lebih dari 90 menit.
Setelah si janin bangun, ia akan bergerak aktif kembali.
Moms perlu melakukan pemeriksaan jika janin tidak menunjukkan gerakan sama sekali selama lebih dari 90 menit apalagi saat jam-jam biasanya dia bermain dalam kandungan Moms.
2. Ibu sedang beraktivitas
Janin akan lebih aktif bergerak di waktu malam saat Moms tidur, sekitar pukul 21.00 - 01.00.
Sebaliknya, saat Moms melakukan banyak aktivitas di siang hari, pergerakan janin cenderung berkurang.
3. Ibu puasa atau kurang makan
Janin cenderung bergerak heboh setelah Moms makan.
Karena untuk bergerak, janin membutuhkan energi dari makanan yang dikonsumsi oleh Moms.
Janin bisa saja berhenti bergerak karena ia kurang energi sebab Moms belum memberinya asupan makanan.
4. Posisi janin anterior
Posisi janin anterior (menghadap ke punggung ibu) biasanya akan membuat Moms lebih sulit merasakan gerakannya.
Janin berada dalam posisi ini saat mendekati waktu persalinan.
5. Hamil tua
Saat Moms sedang hamil tua, posisi janin sudah besar dan memenuhi rahim.
Kondisi rahim yang makin sempit biasanya membuat janin sedikit mengurangi pergerakannya.
6. Kondisi berbahaya
Moms harus selalu mengingat kondisi berbahaya yang mungkin terjadi jika janin berhenti bergerak.
Misalnya, janin terlilit tali pusarnya sendiri, gangguan pada plasenta, dan bayi meninggal dalam kandungan.
Jika janin tidak bergerak lebih dari 10 kali gerakan dalam waktu 2 jam, Moms harus segera menemui dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR