"Yang sering saya temui adalah anak melarikan diri ke dalam game. Ketika anak melarikan diri ke dalam game, sementara orang tuanya juga butuh waktu untuk memperbaiki hatinya.
Orang tua tanpa disadari jadi punya sedikit waktu untuk anak akhirnya tidak ada yang mengontrol permainan si anak, anak terus menerus bermain game," ucapnya.
Lantas, Monica kemudian mengungkapkan masalah perilaku anak yang muncul setelah low self-esteem terjadi.
"Nah masalah perilaku yang muncul apa? Nilai sekolah menurun, anak mulai mengabaikan tugasnya, motivasi belajar hilang, relasi orang tua dengan anak berubah, yang tadinya anak mungkin terbuka sama orang tuanya jadi menutup diri, jadi tidak mau diajak ngobrol sama orang tuanya," pungkas Monica.
Selain itu masalah perilaku anak lainnya adalah membully teman hingga membolos sekolah.
"Bisa juga misalnya karena dia tidak bisa mengekspresikan atau mengatasi stres di rumah, akhirnya dia mulai berusaha mengatasi stresnya di sekolah tapi caranya keliru. Contohnya, membully teman, membolos sekolah, jadi memang banyak sekali," tutupnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR