"Coba bina hubungan dengan pihak-pihak sekolah, dititip-titip anaknya. ‘Bu tolong ya jagain anak saya di sekolah.
Kalau ada anak saya tidak sopan atau melakukan kesalahan, tolong diinfo banget ke saya’ Jadi monitornya melalui orang-orang di sekitar si anak," jelas Monica.
Monica juga memberitahukan cara mengawasi anak yang lebih besar sebagai single parent.
"Dan buat anak-anak yang lebih besar, anak yang sudah punya medsos, follow deh si anak, jadilah teman si anak termasuk di medsos tapi bukan menjadi stalker.
Bedanya apa? Ketika kita menjadi temannya si anak di medsos kita tahu apa saja yang diupload anak di medsos," jelas Monica.
"Kalau menjadi stalker kita stalking, anak salah ucap sedikit meninggalkan komentar. Yang paling saya temukan orang tua paling sering khawatir kalau anaknya ngomong kata-kata kasar.
Misalnya si anak ngatain temannya si anjing padahal di lingkungan pertemanan sih biasa saja.
Ketika misalnya orang tua mendapati si anak mengucapkan kata-kata yang kasar seperti ini di medsos jangan ditegur langsung karena itu bisa menjatuhkan harga diri si anak.
Bisa menjatuhkan self-esteem si anak, tapi orang tua bisa membahas itu secara offline pada saat lagi bareng-bareng sama si anak," tambahnya.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR