TANYA:
Dokter Judi, saya (31) menikah 5 tahun tapi belum dikaruniai momongan. Saya dan suami sudah ke dokter dan saya disarankan mengikuti terapi kesuburan dengan cara suntik. Tapi saya masih ragu-ragu karena katanya terapi suntik kesuburan bisa menyebabkan kanker mulut rahim dan kanker rahim. Benarkah terapi suntik kesuburan efektif menjadikan ibu hamil? Saya menunggu saran dari dokter Judi.
Shinta Nur Kamandani – via e-mail
JAWAB:
Cerita tentang terapi suntik kesuburan dapat menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker rahim adalah TIDAK BENAR. Kanker mulut rahim disebabkan oleh virus HPV, sedangkan kanker rahim (misalnya, karsinoma endometrium) belum diketahui sebab pastinya, tapi berhubungan dengan kegemukan, penyakit kencing manis, penyakit darah tinggi, dan tidak bisa hamil.
Sebelum ikut terapi suntik kesuburan Pasutri (pasangan suami istri) harus sehat dan mengetahui kapan perkiraan masa subur agar dapat hamil. Perhitungan perkiraan masa subur dapat dibaca pada jawaban saya di nakita minggu lalu kepada Ibu Sierra dari Toraja.
Suami Ibu harus memeriksakan kesehatan (kesuburannya) kepada spesialis andrologi, misalnya pemeriksaan kondisi buah zakar, apakah ada varises di sekitar saluran sperma (varikokel), dan bagaimana kondisi sperma (jumlah, bentuk, pergerakan dan apakah ada penggumpalan).
Bagi Ibu, perlu dilakukan pemeriksaan dasar fertilitas (kesuburan): pemeriksaan fisik umum (pucat, adanya cairan dari payudara, pembesaran kelenjar gondok, dan lain-lain), pemeriksaan vagina untuk mencari infeksi, pemeriksaan mulur rahim (misalnya, Pap’s smear), dan pemeriksaan dalam organ kandungan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan USG transvaginal, kadar hormon kesuburan (FSH, LH, PRL, estrogen, dan progesteron), pemeriksaan patensi saluran telur (apakah ada sumbatan atau kelainan lain), serta mengatasi faktor stres kejiwaan.
Semua pemeriksaan dasar ini harus dilakukan karena kedua pihak (pasutri) sama-sama berperan penting dalam terjadinya kehamilan. Selamat menjalani terapi suntik kesuburan
KOMENTAR