Nakita.id - Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan pada bulan Ramadan.
Selain untuk ibadah, ternyata puasa memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Salah satu keuntungan berpuasa adalah dapat meningkatkan kesuburan wanita.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Dikutip dari fakihivf.com, penelitian menunjukkan bahwa puasa Ramadan atau puasa lainnya membantu tubuh bersiap-siap untuk hamil.
Ini dikarenakan tubuh melakukan detoksifikasi pada tubuh perempuan sehingga bisa mengatur proses ovulasi pada wanita.
Selain itu, detoksifikasi tubuh juga berdampak pada terciptanya lingkungan sempurna untuk pembuahan.
Selama puasa, tubuh mengalami detoksifikasi sehingga racun-racun akan terbuang dari tubuh.
Puasa juga bisa menyeimbangkan hormon tubuh sehingga bisa memaksimalkan kinerja organ tubuh, termasuk hati.
Detoksifikasi juga memungkinkan pembakaran lemak yang berlebih.
Dampak lain dari puasa adalah pikiran menjadi tenang sehingga menurunkan kadar stres.
Stres berlebih jadi salah satu faktor yang menyebabkan kesuburan menurun.
Selama berpuasa, tubuh diharuskan menahan haus dan lapar dari adzan subuh sampai adzan maghrib.
Baca Juga: Asik Ajak Bayi Usia Sebulan Joged TikTok, Kezia Karamoy Ramai Mendapat Peringatan dari Netizen
Ini menyebabkan puasa memungkinkan tubuh mengontrol kadar air dalam sirkulasi dan mekanisme pembuluh darah lokal.
Tubuh juga bisa menyesuaikan hormon prostaglandin.
Oleh karena beragam hal yang terjadi pada tubuh selama puasa, ini bisa meningkatkan kesuburan pada wanita dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Puasa bisa berdampak baik untuk perempuan yang mengalami gangguan haid.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal ini diungkapkan oleh dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG.
Awalnya, dr. Riyan mengungkapkan mengenai gangguan haid.
dr. Riyan menungkapkan penyebab dari gangguan haid berupa jarang datang haid.
“Salah satu penyebab jarangnya datang haid pada perempuan antara lain sindrom ovarium polikistik,” jelasnya.
Penyebab dari sindrom ovarium polikistik adalah tidak menetasnya sel telur keluar dari indung telur akibat kegagalan pematangan sel telur.
“Sindrom ovarium polikistik lebih sering terjadi pada perempuan yang mengalami kelebihan berat badan atau overweight dan obesitas atau kegemukan,” tambahnya.
Menurut dr. Riyan, salah satu cara mengatasi sindrom ini adalah menurunkan berat badan.
“Bahkan, turunnya berat badan 5 persen saja bisa memperbaiki kondisi, membuat haid kembali teratur, dan memperbaiki fungsi sel telur, dan meningkatkan peluang kehamilan,” jelasnya.
Kemudian, menurut dr. Riyan, momen masa puasa ini bisa dimanfaatkan oleh para penderita sindrom ovarium polikistik ini.
“Manfaatkan momen ini untuk memperbaiki gaya hidup untuk fungsi reproduksi yang lebih baik,” tutupnya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | tribunnews,fakihivf.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR