"Saya buka pintu kamar balkon di lantai dua. Saya teriak-teriak minta tolong saat itu nggak banyak yang nolong karena jam setengah tiga masih pada tidur," kenang Umi.
Saat itu, yang mendengar teriakannya adalah anak-anak.
"Abidzar saat masih umur 10 tahun langsung ke kamar saya ketakutan. Adek-adeknya nyusulin," ujarnya.
Untuk menyelamatkan diri dari kobaran api, satu-satunya jalan adalah melompat dari lantai dua.
Umi Pipik melakukannya bersama anak-anak.
"Akhirnya loncat dari lantai dua. Udah api semua. Itu kalau bukan karena Allah ingin memberikan kesempatan, disitu tegurannya adalah kita gak bisa selalu bergantung kepada makhluk," Umi Pipik menyimpulkan.
"Minta pertolongannya sama Allah. Allah itu deket banget," imbuhnya.
Pelaku yang tega membakar rumah Umi Pipik adalah orang terdekat.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR