Ia mengaku saat banjir pun kedainya tetap dikunjungi orang, silih berganti. Kedainya tetap menjadi pilihan para pelanggan yang perutnya keroncongan di kala banjir.
Banjir tahunan bukan hal yang aneh untuk Hendrik.
Setiap tahun di Februari, warung pecelnya kerap terendam.
Terkadang ia libur jika banjir sudah menggenang sedari sore, tetapi jika sore air rendah, ia tetap jualan.
BACA JUGA :Pernah Gagal Bangun Rumah Tangga, Ini Kriteria Calon Istri Lucky Hakim
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR