Nakita.id - Lucinta Luna lagi-lagi membuat heboh dunia maya dengan pengakuan bahwa dirinya saat ini tengah hamil.
Lucinta memamerkan foto dirinya memegang test-pack kehamilan yang menunjukkan hasil positif.
Dia juga memperlihatkan video tengah minum susu khusus untuk ibu hamil.
Seolah bangga dengan kehamilannya, Lucinta juga mengatakan bahwa seorang pria bule mau bertanggung jawab menjadi ayah dari anak dalam kandungannya.
Hal ini mengundang komentar netizen, sebab, Lucinta sudah pasti seorang transgender.
Hal itu diketahui saat Lucinta ditahan oleh polisi lantaran terlibat kasus narkoba.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan ganti kelamin dan nama Lucinta Luna pada tahun 2019.
Lalu, jika benar Lucinta seorang transgender, mungkinkah ia benar bisa hamil secara alami?
Dilansir dari Independent, sesuai kodratnya, transgender yang mengubah jenis kelaminnya dari pria sebagai wanita tetap tidak memiliki rahim.
Walau operasi perubahan jenis kelamin dilakukan, tapi anatomi asli tubuh pria tidak dilengkapi dengan rahim.
Menyuntikkan hormon estrogen dan progesteron bisa dilakukan untuk membantu transwomen memiliki bentuk payudara yang membesar, tapi tidak membuat mereka punya rahim.
Jadi, secara alamiah, meski telah mengubah bentuk organ intimnya, transgender dari pria ke wanita tidak akan bisa hamil karena tidak punya rahim.
Walau begitu, sebuah penelitian lanjutan menyebutkan bahwa transplantasi rahim bisa saja dilakukan.
Dr. Richard Pulson dari American Society for Reproductive Medicine mengatakan bahwa tidak ada alasan anatomi yang menghalangi operasi transplantasi rahim pada transgender pria ke wanita.
Pulson mengatakan bahwa tulang panggul laki-laki dan perempuan memang berbeda.
Namun, bukan berarti pada laki-laki tidak ada rongga atau ruang untuk menempelkan rahim.
Memang saat ini masih dikaji ulang, tapi kemungkinan transgender untuk segera memiliki rahim masih terbuka, tentu bukan dalam waktu dekat ini.
Pulson juga menambahkan bahwa akan ada tantangan tambahan untuk melakukan operasi transplantasi rahim pada trangender.
Prosedurnya akan sangat rumit dan kemungkinan juga wanita transgender hanya bisa melahirkan melakui operasi caesar.
Selain itu, suntikan hormon tambahan juga mungkin diperlukan.
Meski begitu, kebijakan studi transplantasi rahim ini mungkin tidak etis dan dapat menimbulkan risiko bagi transgender wanita dan bayinya.
Cangkok rahim disertai suntikan hormon dosis tinggi bisa mengakibatkan kematian bagi inang rahim.
Selain itu, kalaupun berhasil, belum tentu janin bisa berkembang di dalam rahim buatan tersebut.
Hal ini sampai saat ini belum pernah dilakukan karena masih menjadi perdebatan di kalangan ahli bedah dan ilmuwan.
Nah, kalau begitu, sudah jelas akan sangat mustahil bagi wanita transgender bisa hamil betulan secara alami.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | independent,Intisari |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR