Pulson juga menambahkan bahwa akan ada tantangan tambahan untuk melakukan operasi transplantasi rahim pada trangender.
Prosedurnya akan sangat rumit dan kemungkinan juga wanita transgender hanya bisa melahirkan melakui operasi caesar.
Selain itu, suntikan hormon tambahan juga mungkin diperlukan.
Meski begitu, kebijakan studi transplantasi rahim ini mungkin tidak etis dan dapat menimbulkan risiko bagi transgender wanita dan bayinya.
Cangkok rahim disertai suntikan hormon dosis tinggi bisa mengakibatkan kematian bagi inang rahim.
Selain itu, kalaupun berhasil, belum tentu janin bisa berkembang di dalam rahim buatan tersebut.
Hal ini sampai saat ini belum pernah dilakukan karena masih menjadi perdebatan di kalangan ahli bedah dan ilmuwan.
Nah, kalau begitu, sudah jelas akan sangat mustahil bagi wanita transgender bisa hamil betulan secara alami.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | independent,Intisari |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR