Nakita.id - Banyak mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat ya.
Bahkan banyak yang bingung hingga salah kaprah terkait mitos vs fakta kehamilan yang beredar.
Ada yang menyebut ibu hamil tidak boleh minum kopi hingga sebaiknya hindari kucing.
Benarkah demikian?
Melansir dari Healthline, berikut beberapa mitos vs fakta kehamilan.
Baca Juga: Usia Kehamilan 4 Bulan, Kenali Mitos Kehamilan yang Ternyata Terbukti Benar Menurut Penelitian
1. Mitos ibu hamil tidak boleh minum kopi
Wanita masih dapat minum secangkir kopi setiap hari saat hamil, tetapi mereka harus membatasi asupan kafein hingga 200 mg atau kurang.
Jumlah ini setara dengan sekitar 1,5 cangkir kopi, dimana satu cangkir setara dengan 8 ons.
2. Mitos soal makanan atau minuman tertentu penyebab keguguran
Ada yang beranggapan bahwa makan nanas bisa menyebabkan keguguran.
Ternyata, ibu hamil tidak ada salahnya makan nanas namun bagi sebagian orang makan nanas bisa menyebabkan mulas.
Selain itu, ada yang beranggapan bahwa ibu hamil tidak boleh makan pedas.
Tidak ada bukti bahwa makan makanan pedas akan menyebabkan persalinan.
Namun, mereka dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal dan mulas.
Baca Juga: 5 Mitos Ciri Hamil Anak Perempuan Menurut Orang Jawa, Adakah yang Moms Percaya?
3. Mitos dilarang bersentuhan dengan kucing
Banyak wanita berusaha menghindari kontak dengan kucing selama kehamilan karena mereka telah mendengar bahwa kucing dapat menyebabkan infeksi.
Kotoran kucinglah yang dapat membawa toksoplasmosis, penyakit yang berpotensi membahayakan.
Oleh karena itu, sebagai tindakan pencegahan, wanita hamil harus mengenakan sarung tangan untuk membersihkan pasir atau meminta orang lain untuk melakukannya.
Wanita tidak perlu menghindari kucing selama kehamilan selama mereka mengikuti tindakan pencegahan ini.
4. Mitos tidak boleh berhubungan intim selama kehamilan
Mitos vs fakta kehamilan lainnya yakni soal berhubungan badan saat hamil.
Seks tidak berpengaruh pada kehamilan yang sehat.
Penulis tinjauan penelitian yang ada menyimpulkan bahwa seks selama kehamilan tidak meningkatkan risiko persalinan prematur pada kehamilan risiko rendah.
Baca Juga: Minum Air Es Bikin Bayi di Dalam Kandungan Menjadi Besar, Mitos Atau Fakta?
Mereka juga mencatat bahwa komplikasi potensial lainnya masih belum terbukti.
Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter akan merekomendasikan untuk tidak berhubungan seks selama kehamilan dalam kondisi tertentu.
Misalnya, jika terjadi pendarahan hebat selama kehamilan atau ketuban pecah, seorang wanita harus menghindari hubungan seks.
Wanita yang mengalami masalah plasenta, insufisiensi serviks, atau faktor lain yang meningkatkan kemungkinan persalinan prematur harus memeriksakan diri ke dokter sebelum berhubungan seks.
BERITA POPULER: Cara Daftar PKH yang Cair November 2024 hingga Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Istri
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR