Nakita.id - Tantrum sering kali dimanfaatkan para anak-anak yang berusia Balita untuk menyampaikan apa yang ia rasakan.
Misal Si Kecil merasa tidak nyaman, atau merasakan sakit di badannya tentu saja anak tersebut akan mengalami tantrum.
Namun, selain itu anak-anak Balita juga sering kali mengalami tantrum apabila menginginkan sesuatu.
Baca Juga: Anak Sering Tantrum Saat Diajak Pergi ke Mal? Begini Cara Terbaik untuk Mengatasinya Menurut Ahli
Tantrum sang anak pun akan semakin menjadi ketika keinginannya tidak dapat dipenuhi oleh Moms dan Dads.
Biasanya anak akan melakukan berbagai cara demi bisa mendapatkan keinginannya.
Bukan sekedar menangis saja, bahkan ada anak yang sampai berteriak-teriak, berguling di lantai saat merasakan kesal ketika keinginannya tidak dituruti.
Sebagian besar orang tua biasanya merasa tidak tega ketika sang anak menangis sesegukan, atau bisa juga karena tidak mau ribet melihat Si Kecil terus menangis akhirnya mau tidak mau Moms atau Dads menuruti keinginan sang buah hati.
Namun, menurut beberapa ahli menuruti segala keinginan anak demi bisa meredahkan tantrumnya merupakan sesuatu yang sangat salah Moms.
Pasalnya ketika keinginan anak dituruti tantrumnya hanya akan meredah sementara, nantinya anak akan melakukan tantrum lagi ketika menginginkan sesuatu dan berharap Moms dan Dads bisa memenuhinya.
Nah pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan memberi tahu bagaimana cara terbaik untuk menenangkan anak agar meredah tantrumnya meski keinginannya tidak dipenuhi.
Menurut salah seorang psikolog bernama Irma Gustiana A, S.Psi,. M.Psi, selaku Founder Klinik Psikologi Ruang Tumbuh mengungkapkan bahwa ketika anak tantrum Moms jangan langsung menuruti keinginannya, tapi tenangkan Si Kecil terlebih dahulu.
Ketika Si Kecil sudah tenang dari tantrumnya, maka Moms bisa mengajaknya. berkomunikasi.
"Maka kalau anak tantrum menginginkan sesuatu yang pertama dilakukan adalah dengan membuatnya tenang terlebih dahulu, jika sudah tenang maka diajak dialog.
Jangan sampai benar-benar mengabaikan atau tidak mengakomodir perasaannya. Bukan mengakomodir keinginannya tapi mengakomodir perasaannya," ungkap Irma Gustiana A, S.Psi,. M.Psi, dalam wawancara khusus Bersama Nakita.id pada Senin, (10/05/2021).
Sedangkan menurut psikolog bernama Meriyati, M. Psi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah mengungkapkan bahwa selain membuat Si Kecil tenang, Moms atau Dads juga harus tenang ketika menghadapi anak yang sedang tantrum.
Baca Juga: Jangan Dilakukan Lagi! Ternyata Begini Pola Asuh yang Bisa Menyebabkan Anak Sering Tantrum
Moms dan Dads harus mampu ikut merasakan apa yang dirasakan Si Kecil sebenarnya.
"Jadi yang pertama tenang dulu, karena tunjukan kita yang dominan ini emosi tenang bukan saja dominan sebagai figur orang tua, tapi kita harus mampu menenangkannya.
Kita mampu menjaganya, kita mampu merasakan, kemudian juga jangan pernah mengikuti keinginannya! Karena apa? Dia tantrum saat tidak dikuti," tutup Meriyati, M. Psi dalam wawancara khusus bersama Nakita.id pada Sabtu, (08/05/2021) .
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR