Nakita.id - Ciri-ciri hamil biasanya akan terlihat seiring dengan bertambahnya usia kandungan.
Itu sebabnya, tidak jarang ibu hamil baru menyadari ciri-ciri hamil beberapa minggu setelahnya.
Padahal ciri-ciri hamil sudah bisa dirasakan sejak usia kandungan masih 1-2 minggu loh, Moms!
Usia kehamilan dihitung dari menstruasi terakhir, dan kita tidak tahu pasti kapan sel sperma membuahi sel teluar.
Di saat Moms mengalami menstruasi terakhir, lapisan rahim akan terlepas membawa sel telur yang tidak dibuahi bulan lalu.
Tapi bukan hanya itu yang terjadi, melainkan sebuah siklus baru yang merupakan awal titik kehamilan.
Siklus menstruasi sendiri diatur oleh simfoni hormon yang bekerja bersama, seperti FSH (hormon perangsang folikel).
Melansir dari Healthline, ada sejumlah ciri-ciri hamil yang mulai bisa kalian rasakan di minggu pertama dan kedua.
Misalnya seperti telat menstruasi, moody, panyudara nyeri, mual dan muntah, lebih sering buang air kecil, dan rasa lelah.
Ini menjadi langkah awal dari perjalanan panjang sebuah momen kehamilan.
Baca Juga: Alami Ciri-ciri Hamil Seperti Ini, Paula Verhoeven Diduga Hamil Anak Perempuan, Benarkah?
Bisa jadi juga, tubuh Moms membutuhkan waktu lebih lama untuk menunjukkan tanda kehamilan.
Ciri hamil paling kentara adalah telat menstruasi dan kalian bisa menggunakan testpack untuk mengeceknya.
Fakta menariknya, Moms belum bisa disebut hamil ketika usia kandungan masih 1-2 minggu.
Hal ini karena hitungan kehamilan adalah 40 minggu sejak menstruasi terakhir, padahal siklus menstruasi sendiri ada 28 hari.
Tapi jika sudah terjadi pembuahan di masa tersebut, bukan mustahil Moms bisa langsung merasakan tanda-tanda kehamilan.
Salah satu ciri kehamilan awal adalah adanya pendarahan implantasi yang menimbulkan bercak ringan atau flek.
Baca Juga: Banyak Dipercaya Soal Kulit Berjerawat Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Benarkah?
Ini karena zigot yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.
Pendarahan ringan ini terbilang normal dan sering diartikan sebagai darah menstruasi.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR