Nakita.id - Sekolah tatap muka akan segera dimulai pada Juli 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem merencanakan untuk gelar sekolah tatap muka.
Pasalnya para guru saat itu mulai diberikan vaksin covid-19.
Usai guru sudah mendapatkan vaksin lengkap, sekolah tatap muka akan segera dimulai.
Rupanya pihak orangtua juga memiliki pertimbangan untuk perbolehkan atau melarang anak mereka untuk sekolah tatap muka.
Bagi Moms di rumah bisa juga tiru pertimbangan Moms yang Nakita.id wawancarai terkait izin memperbolehkan atau tidaknya Si Kecil sekolah tatap muka.
Rini, seorang ibu dari anak yang duduk di bangku SMP mengakui sebenarnya setuju dengan adanya sekolah tatap muka hanya saja ada pertimbangan terlebih dahulu sebelum mengizinkan.
Kondisi fisik anak menjadi pertimbangan pertama Rini untuk mengizinkan anak sekolah tatap muka.
"Pertama fisik anaknya utamakan fisik anaknya biar sehat," ujar Rini.
Selain itu, pemahaman protokol kesehatan juga menjadi pertimbangan Rini pada akhirnya menyetujui sekolah tatap muka.
"Terus pertama masker, hand sanitizer, dan kita selalu kasih tau harus cuci tangan apapun yang dipegang harus selalu bersihin tangan," ucapnya.
Kemudian kondisi mental anak juga menjadi pertimbangan Rini untuk perbolehkan anaknya sekolah tatap muka.
"Benar-benar kita siapin mental si anaknya untuk siap sekolah tatap muka," ujarnya.
Seorang ibu dari anak yang duduk di bangku SD yaitu Aisyah juga memiliki pertimbangan untuk perbolehkan anaknya sekolah tatap muka.
Sama seperti Rini, Aisyah akan perbolehkan anaknya untuk sekolah tatap muka kalau kondisi fisik sehat hingga phaam protokol kesehatan.
"Harus sehat dulu sama kayak cuci tangan, pakai masker seenggaknya harus ngerti," ujar Aisyah.
Rini mengaku tidak akan perbolehkan anaknya bersekolah kalau pihak sekolah tidak menyediakan fasilitas protokol kesehatan yang baik.
"Kalau sekolahnya tidak memberikan fasilitas yang kayak protokol kesehatannya tidak terjamin atau dia tidak menyediakan alat-alat kebersihan ibaratnya cuci tangan atau apa," jelas Rini.
Selain itu jumlah siswa juga jadi pertimbangan Rini.
"Terus anak juga dibiarkan 1 sekolah full, kayaknya agak rentan ya. Jadi kita kayaknya sebenarnya ada khawatir tapi kita lihat nanti ke depannya gimana," ucap Rini.
Aisyah pun menyebutkan tidak akan mengizinkan anaknya sekolah tatap muka kalau anaknya sedang sakit.
"Kalau lagi sakit kayaknya jangan masuk dulu ya," ucap Aisyah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR