Nakita.id - Sekolah tatap muka akan digelar 2 bulan lagi.
Tak sedikit orangtua yang mengeluhkan bahwa pembelajaran jarak jauh cukup membuat mereka stres.
Ditambah anak-anak juga menjadi tidak fokus karena belajar di rumah.
Baca Juga: Begini Langkah Sekolah Kalau Ada Orangtua Murid yang Tak Izinkan Anaknya Sekolah Tatap Muka
Tak hanya itu, orangtua juga kerap kesulitan memahami materi pembelajaran yang tengah dipelajari anak mereka.
Dan pada Maret 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem menyebutkan akan menggelar sekolah tatap muka pada Juli 2021.
Pihak sekolah pun sudah menyiapkan strategi untuk membuat kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali efektif.
Seorang guru Rini Marini S.Pd mengakui di sekolah tempatnya mengajar akan memberlakukan gelombang untuk tiap muridnya.
Murid di sekolahnya akan dibagi menjadi 2 gelombang untuk pembelajaran tatap muka.
"Akan dipergelombang jadi misalnya minggu ini gelombang 1 yang gelombang 2nya tetep daring," ucap guru yang mengajar di SMK Ar Rahman Tangerang.
Dengan begitu, untuk KBM tetap efektif tetapi tetap pula menjaga protokol kesehatan sekolah tidak akan membiarkan siswa masuk seluruhnya dalam satu hari.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka 2 Bulan Lagi, Sudahkah Guru Mendapatkan Vaksin Secara Lengkap? Begini Faktanya
"Atau minggu depannya gelombang 2, gelombang 1nya tetep daring jadi ibaratnya di kelas itu hanya 50%. Gak full 100%," ucap Rini
Untuk pembagian gelombang di sekolah tempat Rini mengajar akan berdasarkan nomor absen.
"Paling kita per absen misalnya 1 kelas itu 32 berarti absen nomor 1-16 grup A ke 17-32 grup B," ujar Rini.
Untuk perihal jam pembelajaran di setiap mata pelajaran, Rini mengaku belum ada perencanaan lebih lanjut.
Sementara perpindahan guru dari satu kelas ke kelas lainnya diberi jeda cukup singkat.
"Kalau untuk moving class karena kita memang ada jeda sekitar 5-10 menit untuk pindah kelas," jelasnya.
Sementara untuk jam pembelajaran, Rini mengaku belum ada keputusan resmi dari sekolah.
"Tapi belum tau jam mengajarnya itu kayak kemarin kah misalnya harusnya 2 jam pelajaran 90 menit jadi 60 menit atau bagaimana itu nanti belum ada fixnya," ungkap Rini.
Kemudian bagi orangtua yang masih tidak mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka, Rini mengaku pihak sekolah tidak akan memaksa.
Dengan begitu bagi murid yang tidak diizinkan sekolah tatap muka, maka mendapatkan pembelajaran jarak jauh seperti yang saat ini tengah berlangsung.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR