Nakita.id -Bahan-bahan pembersih selalu mengandung unsur kimia dan mikroorganisme yang bisa berdampak buruk pada kesehatan. Adalah bayi dan anak-anak yang paling sensitif menghadapi kedua unsur ini.
Itulah sebabnya, beberapa produsen bahan pembersih mengeluarkan produk khusus untuk mencuci perlengkapan bayi dan anak-anak.
BACA JUGA: Tamara Bleszynski Unggah Foto Papanya, Cakep Mirip Artis Hollywood
Memang, bahan pembersih piranti dan pakaian ini tidak bersentuhan langsung dengan anak. Si Kecil, kan, tidak mencuci sendiri baju atau mainannya, sehingga efek sampingnya bukan berupa iritasi atau keracunan akibat terhirup. Yang jelas, kata Dr. rer.nat. Budiawan, bahan-bahan pembersih yang dikhususkan bagi pakaian dan perabotan bayi dan anak-anak menggunakan bahan-bahan kimia yang lebih rendah kadar racunnya, sehingga relatif lebih aman.
Direktur Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan, FMIPA-Universitas Indonesia ini menambahkan, bahan-bahan pembersih seperti deterjen khusus untuk perlengkapan anak tetap mengandung surfaktan (bahan kimia sintetik di dalam deterjen), tetapi kadarnya tidak sekeras seperti dalam deterjen umumnya.
"Bahan-bahan pembersih ini juga memiliki kadar pH yang lebih rendah, tapi kemampuan membersihkannya sama saja," lanjut pria yang juga aktif sebagai dosen toksilogi di fakultasnya.
"Namun jangan lupa, perhatikan cara pemakaian dan takaran yang dianjurkan," tambah Budiawan. Bukankah umumnya ibu-ibu suka menambahkan takaran agar busanya banyak? Padahal, busa bukanlah unsur utama dalam proses pembersihan.
"Busa yang lebih banyak tidak berarti bisa membersihkan lebih bersih. Malah, busa yang berlimpah-limpah ini bisa membebani lingkungan karena mengandung zat-zat kimia aktif," tandasnya.
BUKAN SUATU KEHARUSAN
Umumnya kadar pH pada deterjen khusus untuk bayi sudah dibuat rendah dengan kemampuan mencuci yang menyamai deterjen biasa.
BACA JUGA: Tekstur MPASI Harus Sesuai Usia Si Kecil, Perhatikan Aturannya
Jika pH pada deterjen biasa berkisar antara 10-11, maka pada deterjen khusus balita ini, nilai pH layaknya netral, yaitu sekitar 7. "Kotoran yang melekat di baju anak umumnya kan berupa lemak, seperti susu, makanan, serta feses. Nah, proses pencucian dengan pH ini cukuplah untuk membersihkan kotoran-kotoran tersebut," papar Budiawan.
Disamping itu, deterjen ini umumnya telah ditambah dengan zat kimia yang sifatnya tidak mengganggu sifat deterjen itu sendiri. Contohnya, jika dicuci memakai deterjen biasa tanpa bahan pelembut, topi wol bayi akan terasa kaku.
Namun dengan deterjen khusus (deterjen dengan tambahan pelembut), bahan wol akan tetap lembut. "Jadi, tetap nyaman dipakai oleh si bayi atau anak, sehingga tak membuatnya rewel."
Walau begitu, bukan suatu keharusan, kok, untuk memakai deterjen khusus ini. Terutama jika harganya dianggap mahal dan didapatnya pun tak mudah.
Budiawan menyarankan, pakai saja sabun mandi batangan atau cair, atau deterjen biasa yang kadar pH-nya netral. "Tak masalah sepanjang kandungan zat-zat kimianya tidak mengubah fisik tekstil."
MEMBERSIHKAN BOTOL SUSU
DI pasaran juga beredar sabun cair khusus untuk membersihkan botol susu. "Prinsipnya sama saja dengan deterjen, yaitu nilai pH yang netral, tetap mengandung surfaktan, kemudian juga mengandung zat-zat aktif lain seperti antibakteri. Jadi disamping membersihkan, sabun ini juga diharapkan bisa menghilangkan kuman," komentar Budiawan.
Terpenting, setelah dicuci dan dibilas sampai bersih, botol susu harus disterilisasi dengan cara direbus atau diuap menggunakan alat pensteril elektrik.
Jadi, menggunakan sabun cair biasa untuk membersihkan botol susu pun sebenarnya bisa dilakukan. Toh, setelah itu masih ada proses sterilisasi yang lebih menjamin kebersihan botol susu.Hanya saja, pilih sabun yang pH-nya netral.
Alasannya, bila dicuci dengan sabun ber-pH alkalis atau pH >8, kemungkinan botol atau wadah plastik yang dipanaskan sampai suhu tertentu mengalami pengikisan lapisan plastik. Hal ini harus dicegah mengingat kikisan ini bisa terlarut dalam susu atau tercampur dengan makanan.
BACA JUGA: 4 Hal Penting Ini Harus Moms Perhatikan Jika Ingin Membeli Hape Second
MEMBERSIHKAN MAINAN
"Cara membersihkan mainan anak ditentukan oleh bahan mainan itu sendiri," kata Budiawan.
* Mainan dari kayu
Cukup diseka dengan lap basah, lalu dikeringkan. Jangan digosok keras-keras dengan sabun yang bisa membuat cat di kayu tersebut luntur atau mengelupas.
Lunturan dan kelupasan ini, bila sampai termakan oleh anak, bisa berbahaya karena cat dapat mengandung timbal, merkuri dan pelarut organik ataupun formalin yang bisa merusak saraf dan hati.
Supaya aman, dianjurkan memilih mainan berbahan kayu yang dicat dengan cat antitoksin. Masalahnya, di Indonesia belum semua produsen mau mencantumkan bahan yang digunakan pada mainan buatannya.
Orang tua memang harus ekstra hati-hati dalam memilih mainan ini.
* Mainan dari bahan plastik
Mainan jenis ini bisa dicuci dengan sabun cair, lalu dibilas sampai benar-benar bersih. Yang perlu diingat, mainan plastik mengandung bahan ftalat yang dapat membahayakan kesehatan.
Bila anak sering menggigit mainan plastiknya, maka akan terjadi proses migrasi. Ftalat masuk ke dalam mulut. Makanya, mainan dari plastik yang sudah tergigit atau bolong, lebih baik disingkirkan saja. Terutama jika si anak masih berusia bayi atau batita. Jangan dipakai main lagi.
BACA JUGA: Celine Unggah Foto Bersama Lucio, Warganet Fokus ke Postur Tubuhnya
Untuk mengurangi risiko, sebelum digunakan, mainan baru dari plastik ini sebaiknya dicuci dengan air panas. Dengan demikian residu kimia yang ada akan terbilas agar mainan itu tidak membahayakan kesehatan anak.
Sudah semakin paham kan Moms bagaimana cara membersihkan perlengkapan bayi, termasuk memilih pembersihnya.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR