2. Pahami bersama bahwa pola perilaku anak yang satu dapat berbeda dengan anak lainnya, sehingga anak yang lebih sering tantrum bukan berarti ia nakal ataupun orangtua kurang memberi atensi
3. Apabila anak sering tantrum, sebaiknya orangtua dan anggota keluarga dewasa dapat bergiliran membantu anak mengatasi tantrumnya, terutama jika ledakan kemarahan anak sering terjadi dan melelahkan orangtua
Baca Juga: Bukan Hanya Moms! Ternyata Begini Peran Penting Dads Untuk Mengatasi Anak Tantrum Menurut Psikolog
4. Antisipasi penyebab tantrum, misalnya jika anak cenderung tantrum ketika ia lapar di jam- jam tertentu, rencanakan waktu makan atau selingan sebelum hal tersebut terjadi, atau ketika akan melakukan perjalanan
Apabila kesepakatan bersama tersebut dapat diterapkan dengan baik maka kemungkinan besar juga akan mengurangi intesitas tantrum yang dialami Si Kecil.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR