Nakita.id - Wanita dikatakan berada pada masa subur untuk hamil ketika berusia 19 - akhir 20 tahunan.
Di atas usia 30 tahun ada banyak mitos vs fakta kehamilan yang menyebutkan kalau kesuburan wanita mulai menurun dan akan sulit hamil.
Hal ini membuat banyak Moms yang belum kunjung dikaruniai buah hati di usia 30 tahun pun was-was akan semakin sulit mendapatkan momongan.
Ada pula Moms yang ingin menambah anak ke-2 atau 3 namun sudah berusia di atas 30 tahun khawatir akan berbagai mitos kehamilan yang beredar.
Oleh sebab itu, Moms harus cermat membedakan mitos vs fakta kehamilan di atas usia 30 tahun agar tak terjebak presepsi yang salah.
Berikut ini adalah mitos vs fakta kehamilan di atas usia 30 tahun yang masih banyak dipercaya orang.
Apa saja?
Mitos: Membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil di atas usia 30-an.
Fakta: Elizabeth Duff, senior penasihat kebijakan di Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan (NICE) menyatakan bahwa lebih dari 80% pasangan bisa hamil dalam kurun waktu satu tahun jika perempuan tersebut berusia di bawah 40 tahun.
Syaratnya, wanita tidak menggunakan kontrasepsi dan secara teratur melakukan hubungan seksual.
Persentase ini sedikit menurun mendekati usia 40 tahun yang didapat seorang perempuan, sehingga usia 30 tahun masih termasuk ke dalam usia produktif wanita untuk cepat hamil.
Mitos: Lebih berisiko mengalami keguguran jika hamil di usia akhir tiga puluhan.
Fakta: Ya, risiko keguguran memang akan sedikit lebih tinggi namun bukan berarti ini adalah hal yang pasti.
Dikutip dari The Charity, pada perempuan di bawah tiga puluh, satu dari sepuluh kehamilan akan berakhir dengan keguguran.
Namun pada perempuan berusia antara 35-39 tahun, ini meningkat sedikit menjadi dua dari sepuluh kehamilan.
NHS juga mencatat bahwa, bagi kebanyakan perempuan, keguguran adalah peristiwa satu kali dan selanjutnya mereka bisa memiliki kehamilan yang sukses di masa depan.
"Karena traumatis dan sulit seperti keguguran dini, biasanya mekanisme kontrol kualitas tubuh yang memastikan bahwa embrio berkembang dari sel telur yang abnormal secara genetik (atau, lebih jarang, sperma) tidak berlanjut," jelas Dr Nicopoullos dikutip dari Prevention.
Mitos: Perlu bantuan IVF untuk bisa hamil di atas usia 35 tahun.
Fakta: Tidak selalu. 80% pasangan tetap bisa hamil secara alami dalam satu tahun sampai usia 40 tahun.
Dr Nicopoullos mengatakan IVF menjadi pilihan jika memang kesulitan dalam mendapatkan momongan.
Bagi pasangan yang berjuang untuk hamil secara alami, harus mempertimbangkan penyelidikan dan pengobatan sedini mungkin.
Sebab peluang keberhasilan pengobatan kesuburan mulai menurun dengan cepat dari usia 30-an dan IVF dapat menjadi alternatif dari ketidaksuburan.
Mitos: Lebih berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
Fakta: Ada sedikit lebih banyak risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan untuk ibu yang baru pertama kali hamil di usia akhir 30-an.
"Ini termasuk kemungkinan diabetes yang lebih tinggi, preeklamsia, tekanan darah tinggi, keguguran dan melahirkan bayi dengan Down's Syndrome.
Namun, mayoritas perempuan ini sehat, sehat dan cenderung memiliki kelahiran yang lugas dan bayi yang sehat," jelas Dr Nicopoullos.
Itu dia Moms mitos vs fakta kehamilan di atas usia 30 tahun yang masih banyak dipercaya orang.
Risiko tertentu dalam kehamilan dan persalinan untuk perempuan pada usia yang semakin tua, tentunya ada.
Ini merupakan kasus kebanyakan kondisi kesehatan, tetapi bukan berarti semua wanita di atas usia 30 tahun akan mengalaminya.
"Ada banyak alasan bagi orangtua memilih untuk memiliki anak di kemudian hari, seperti misalnya menunggu sampai memiliki keuangan yang stabil.
Tidak ada masalah dengan itu, asalkan ibu di usia akhir 30-an menjaga tubuh tetap bugar dan sehat, maka akan cenderung memiliki kelahiran yang baik dan bayi yang sehat," pungkas Dr Nicopoullos.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | prevention |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR