Nakita.id - Saat ini sekolah-sekolah tengah mempersiapkan untuk membuka pembelajaran tatap muka.
Pasalnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem sudah mengeluarkan SKB 4 Menteri yang berisikan pedoman untuk sekolah tatap muka.
Nadiem juga menyebutkan bahwa Juli 2021 menjadi awal sekolah tatap muka digelar.
Dan hingga saat ini rupanya sekolah tatap muka sudah bisa digelar lebih cepat asalkan seluruh tenaga kependidikan di suatu sekolah sudah mendapatkan vaksin lengkap.
Selain itu perlu juga menyiapkan syarat lainnya seperti pembentukan satgas covid-19 di sekolah hingga koordinasi dengan fasilitas kesehatan setempat.
Tapi bagaimana dengan sekolah yang ada di pedalaman?
Sudah sejauh apa progres pembukaan sekolah tatap muka di pedalaman?
Rupanya pembukaan sekolah tatap muka di pedalaman justru sudah satu langkah lebih maju dibandingkan di kota.
Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri, S.TP. M, Si dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id menyebutkan justru sekolah di pedalaman justru lebih aman dalam hal sekolah tatap muka.
"Untuk sekolah-sekolah yang ada di daerah pedalamanan sebenarnya kalau pedalaman itu kebanyakan lebih aman," ujar Jumeri pada Sabtu (22/5/2021).
Jumeri menyebutkan bahwa sekolah di daerah atau pedalaman lebih terisolasi dibandingkan di kota.
"Banyak pulau-pulau yang terisolir, tidak banyak interaksi dengan pihak luar, kunjungan orang luar ke daerah relatif sedikit," papar Jumeri.
Dengan begitu, sekolah di pedalaman dianggap lebih aman dalam pembukaan sekolah tatap muka.
"Tentu sekolah-sekolah itu akan lebih aman dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan," jelas Jumeri.
Bahkan diakui Jumeri bahwa sudah banyak sekolah di daerah dan pedalaman yang sudah membuka sekolah tatap muka.
Jumeri mengakui bahwa sudah banyak sekolah di pedalaman yang memulai sekolah tatap muka sejauh ini.
Bukan hanya karena lebih aman dari paparan covid-19, tetapi permasalahan akses internet pun menjadi penyebabnya.
Jumeri menyoroti perihal terbatasnya akses internet di daerah atau pedalaman.
Pasalnya untuk pembelajaran jarak jauh dibutuhkan akses internet yang baik agar berjalan dengan lancar.
"Untuk sekolah-sekolah yang ada di pedalaman ini biasaya akses internetnya terbatas, maka sudah banyak sekolah-sekolah di pedalaman yang membuka tatap muka terlebih dahulu," jelas Jumeri.
Sementara untuk di perkotaan, pembelajaran tatap muka masih belum dilakukan karena sambil menunggu kelengkapan vaksin yang diterima tenaga kependidikan terlebih dahulu.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR