Nakita.id - Lingkar kepala bayi ternyata bisa jadi penentu tumbuh kembang otak pada bayi.
Meski demikian, hingga saat ini banyak Moms yang tak menyadari maksud dan tujuan pengukuran lingkar kepala bayi baik saat posyandu maupun pemeriksaan oleh dokter anak.
Padahal, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan otak bayi di usianya.
Hal ini harus mulai diperhatikan dan juga diketahui Moms dan Dads.
Bukan tanpa alasan, ketika Moms dan Dads tidak memantau ukuran lingkar kepala bayi, bisa jadi Moms mengabaikan jika ternyata ada masalah pada tumbuh kembang otak bayi.
Bahkan hal ini bukan hanya sekadar mitos belaka.
Berbagai penelitian mendukung hubungan antara lingkar kepala bayi dna tumbuh kembang otaknya.
Salah satunya menurut American Academy of Pediactric. Mereka mengajurkan bahwa orang tua melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara berkala hingga bayi berusia dua tahun.
Mengutip dari Live Science, lingkar kepala bayi biasanya akan selalu diukur setiap pemeriksaan bayi.
Direktur Medis Pusat Perawatan Janin di Rumah Sakit Anak Nicklaus, Miami, Amerika Serikat (AS) Dr. Saima Aftab mengungkapkan hal tersebut memang rutin dan akan selalu dilakukan dokter.
"Jangan lupa, pertumbuhan otak bayi pada dua tahun pertama mencapai 80 persen. Ukuran kepala sangat dekat dengan ukuran otak," kata Aftab, seperti yang dikutip dari laman Live Science.
Tak hanya dari dokter dan posyandu, orang tua juga bisa mengukur sendiri untuk mengetahui perkembangan otak bayi.
Baca Juga: Jangan Khawatir Moms Jika Kepala Bayi Lonjong, Ini Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Caranya cukup mudah, Moms dan dads bisa memulai mengukur dari bagian atas alis, kemudian tarik lurus melewati bagian atas telinga hingga bagian paling menonjol di belakang kepala.
Untuk mengetahui ukuran normal lingkar kepala bayi hingga 12 bulan, Moms bisa menggunakan rujukan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) berikut di bawah ini.
Bayi baru lahir
Bagi bayi baru lahir, biasanya rentang ukuran lingkar kepala bayi antara 32-37 cm untuk laki-laki.
Sementara untuk bayi perempuan, 31,5-36,2 cm.
Bayi usia 1-3 bulan
Lingkar kepala bayi usia bayi usia 1-3 bulan biasanya mencapai 34-61 cm saat usia satu bulan, dan mencapai 36-42,5 cm saat usia dua bulan.
Sementara saat tiga bulan, biasanya berkisar antara 37,5-44 cm.
Bayi usia 4-6 bulan
Secara normal, penambahan ukuran lingkar kepala bayi hingga enam bulan bertambah kurang lebih satu sentimeter setiap bulannya.
Sehingga, biasanya saat usia 4 bulan, lingkar kepala bayi mencapai 38,5-45 cm, dan 39,5-45,5 cm saat usia lima bulan.
Baca Juga: Periksa Kepala Bayi Ibu : Bila Datar, Tumbuh Kembangnya Berisiko
Saat usia enam bulan, mencapai 40-46 cm.
Bayi usia 7-12 bulan
Usia bayi 7 bulan biasanya lingkar kepalanya mencapai 7-12 cm, dan saat usia 8 bulan mencapai 41-47,5 cm.
Selanjutnya, ketika bayi berusia sembilan bulan, ukuran lingkar kepalanya mencapai 41,5-48 cm. Usia 10 bulan menjadi 42-48,5 cm, 11 bulan berkisar 42,5-49 cm, dan 12 bulan sekitar 43-49,5 cm.
Jika masih belum yakin, Moms bisa melakukan pengukuran di dokter dan mengetahui apakah lingkar kepala bayi sesuai dengan usia dan pertumbuhan otaknya.
Lingkar kepala bayi biasanya jadi patokan beberapa indikasi pertumbuhan otak bayi, salah satunya masalah mikrosefali yang biasa dialami saat kepala bayi ukurannya lebih kecil dari patokannya.
Sementara jika ukurannya melebihi patokan, bisa jadi si kecil menderita hidrosefalus (penumpukan cairan di otak).
Baca Juga: Penyakit Bayi Kepala Besar atau Macrocephaly Bisa Sebabkan Autisme
Meski demikian, kondisi perkembangan bayi memang hanya bisa diketahui dari analisis dan diagnosis dokter, bukan hanya sekadar meraba-raba berdasarkan ukurannya.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk membawa bayi ke posyandu atau ke dokter untuk melakukan pengecekan secara rutin terhadap tumbuh kembang bayi.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR