Nakita.id - Lingkar kepala bayi yang besar kerap kali dipercaya sebagai tanda bahwa si Kecil memiliki kecerdasan yang tinggi.
Tapi apakah benar demikian?
Padahal, dalam bahasa Indonesia besar kepala diartikan sebagai orang yang memiliki perangai sombong.
Tapi hal tersebut terbantahkan dengan kepercayaan demi kepercayaan yang kini semakin menguat.
Kepercayaan tersebut terkait kepala bayi atau lingkar kepala bayi yang besar menandakan nantinya ia akan menjadi anak yang cerdas.
Tak hanya sekadar mitos belaka, ternyata hingga saat ini, banyak penelitian yang meneliti tentang hubungan lingkar kepala bayi yang besar dengan kecerdasannya.
Awalnya, data tersebut didapat dari sumber daya kesehatan Kerajaan Inggris.
Mengutip dari Good House Keeping, ternyata ditemukan bahwa ada hubungan antara keduanya.
Lingkar kepala bayi atau craniums bayi yang lebih besar tapi dalam keadaan sehat memungkinkan si Kecil memiliki kecerdasan yang lebih.
Hal ini juga telah dipelajari dalam berbagai jurnal.
Dalam Jurnal Molecular Psychiatry, para ilmuwan yang berada di studi tersegbut mencari hubungan antara gen, IQ, dan kesehatan secara menyeluruh.
Akhirnya, ditemukanlah penemuan baru ini.
Para peneliti mengumpulkan sampel darah, urin, dan air liur, bersama dengan informasi tentang latar belakang dan gaya hidup keluarga dari 100.000 orang Inggris.
Baca Juga: Lingkar Kepala Bayi Ternyata Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang Otak Bayi Lho, Begini Penjelasannya
Dalam analisis tersebut, para peneliti menemukan bahwa bayi yang lahir dengan kepala besar secara signifikan lebih mungkin untuk mendapatkan gelar sarjana dan skor lebih tinggi pada tes penalaran verbal-numerik.
Artinya, bayi yang lahir dengan lingkar kepala lebih besar dari rata-rata 13,5-14 inci kemungkinan besar akan menunjukkan kecerdasan yang lebih besar di kemudian hari dalam hidup mereka.
Meski demikian, ada pula studi ini juga mendukung teori bahwa orang-orang dengan kesehatan yang lebih baik cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi, kata peneliti Saskia Hagenaars.
Meski demikian, ukuran lingkar kepala bayi yang besar tetap harus diperhatikan lho Moms.
Moms tetap harus memantau seberapa besar ukuran kepala bayi dengan berpedoman dengan ukuran lingkar kepala bayi yang sehat sesuai perkembangan otaknya.
Mengutip dari Kompas.com, bila ukuran lingkaran kepala si bayi lebih besar daripada 2 standar ukuran normal dikatakan kelainan makrosefali.
Sebenarnya hanya sebagian kecil kasus makrosefali yang termasuk normal.
Sebagian besar kasus makrosefali disebabkan karena hidrosefalus, yaitu kepala besar karena cairan di dalam otaknya berlebihan.
Bila dicurigai kelainan makrosefali harus pula dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya karena kita tidak bisa menduga kelainan struktur di dalam otaknya.
Untuk mengetahui kelainan hidrosefalus dan ganguan lainnya dapat dilakukan pemeriksaan USG atau CT-scan.
Hidrosefalus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) atau akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid, atau ruang subdural.
Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
Source | : | good house keeping |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR