Nakita.id – Persiapkan hamil anak kedua dengan matang, atau risiko ini yang bakal terjadi.
Sepertinya halnya pernikahan, kehamilan juga tentunya membutuhkan persiapan.
Baik itu, kehamilan anak pertama maupun anak kedua.
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan saat hamil anak kedua adalah jarak usia.
Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Melahirkan Anak Kedua Akan Lebih Mudah Daripada Anak Pertama, Ini Penjelasannya
Ya, meski terdengar sepele, memperhatikan jarak usia anak pertama dan kedua ternyata sangatlah penting, lo.
Sebab, bila jaraknya terlalu dekat, tidak menutup kemungkinan Moms pun belum siap menghadapi kehamilan tersebut.
Tak hanya itu, sederet hal berbahaya ini juga berisiko terjadi jika Moms belum siap untuk kembali merawat anak kedua.
Wah, kira-kira apa saja ya risikonya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Sonora Parenting pun berkolaborasi dengan Nakita.id mengadakan acara yang bertajuk ‘Persiapan Anak Kedua, Apa yang Beda dengan Pertama?’, Jumat (28/5/2021).
Dalam acara tersebut, Jessica Christina Widhigdo, M.Psi, Konsultan Psikologi Awalmula, menjelaskan jarak usia ideal antara anak pertama dan kedua secara psikologi.
“Selesai menyusui, dalam arti sekitar dua tahunan. Itu sudah bisa untuk program atau hamil anak kedua,” ujar Jessica.
Baca Juga: Masih Banyak Bumil yang Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Ciri-ciri Hamil Anak Pertama dan Kedua
Namun demikian, menurutnya, 4-5 tahun juga merupakan jarak yang aman untuk kembali menjalani kehamilan.
“Tapi, sebenarnya memiliki anak kedua dengan jarak 4-5 tahun dari anak pertama juga sebenarnya lebih baik. Karena, usia di bawah 5 tahun itu adalah masa golden age anak,” sambungnya.
Bukan tanpa alasan, memerhatikan jarak usia antar anak penting untuk dilakukan.
Pasalnya, dengan mengatur usia anak, Moms juga bisa lebih mempersiapkan diri secara matang dan terhindar dari sejumlah risiko berbahaya.
“Yang pertama adalah, baby blues. Baby blues ini semacam kondisi emosi yang fluktuatif, yang dialami oleh para ibu setelah melahirkan. Biasanya, kondisi ini akan berlangsung selama 2-3 minggu dan hilang dengan sendirinya,” jelas Jessica.
“Ketika merasakan baby blues, maka diperlukan peran suami dan keluarga untuk mendampingi Moms,” sambung wanita yang berpraktik di Awalmula Layananan Psikologis Keluarga.
Selain itu, Moms juga bisa berisiko mengalami Postpartum Depression (PPD).
“Postpartum Depression (PPD) ini bisa dibilang lebih berbahaya dibandingkan baby blues,” ungkap Jessica.
“PPD ini adalah kondisi depresi yang dialami oleh Moms setelah melahirkan. Dan, biasanya PPD ini bisa lebih lama terjadi, berbulan-bulan bahkan tahunan,” imbuhnya.
Berbeda dari baby blues, efek yang ditimbulkan dari postpartum depression pun ternyata lebih berbahaya.
Bukan hanya depresi, ibu yang mengalami PPD juga bahkan bisa berniat ingin bunuh diri.
“Saking berbahayanya, seseorang yang mengalami PPD bahkan ada yang memiliki niatan untuk bunuh diri karena depresi dan mencelakai bayinya sendiri,” kata Jessica dalam siaran langsung Sonora Parenting kolaborasi dengan Nakita.id, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Cara Mempercepat Kehamilan Anak Kedua Ternyata Sederhana, Moms dan Dads Cukup Lakukan 1 Hal Ini Saja
“Ada pula yang kemudian tidak mengurus dirinya sendiri dan bahkan menelantarkan suami, anak, dan keluarga,” pungkasnya.
Nah, itu dia Moms risiko yang bisa terjadi jika tidak mempersiapkan kehamilan anak kedua dengan baik. Mulai sekarang, hati-hati ya!
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR