Di usianya yang ke-2 bulan, gerakan bayi menjadi lebih bebas, sedikit hentakan dan bayi dapat mengontrol lehernya.
Dia juga mulai memukul dan menendang mainan.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi menginginkan sesuatu yang dilihatnya tapi belum bisa memahaminya.
Memasuki usia 3 bulan, bayi mulai memahami mainan yang ditempatkan di tangannya, lalu kemudian jari-jarinya akan masuk ke dalam mulutnya.
Bayi dapat mengangkat kepalanya 45 derajat sambil berbaring dan dapat mendorong kakinya ke bawah saat dipegang berdiri.
Sementara suara batuk, mendengus dan bersin akan bersifat reflek. Bayi juga akan membuat suara vokal, seperti "ooh".
Roma P. Roth, Ph.D., professor di the hearing and speech sciences department, the University of Maryland mengatakan bahwa bayi akan mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengarahkan kepalanya ke sumber suara selain Moms, yang menunjukkan kesadaran aspek suara yang penting dalam perkembangan bicara.
BACA JUGA: Beruntung! Perempuan Indonesia Beranak Satu ini Dinikahi Bule Ganteng
2. Tahap Perkembangan Bayi Usia 4-7 Bulan
Pada usia 4 bulan, bayi bisa tertawa, menjerit senang dan melihat Moms saat namanya dipanggil.
Bayi akan bersifat sosial karena belum menyadari arti kecemasan terhadap orang asing.
Dia juga dapat memahami sebab dan akibat; misalnya, ketika bayi mendorong tombol pada mainan, itu akan menghasilkan suara, cahaya atau berputar.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR