Memfokuskan pada Si Kecil
Saat baby shaming terjadi, Moms perlu meningkatkan fokus dan kedekatan dengan Si Kecil.
Moms bisa mengingat masa-masa bahagia dengan Si Kecil.
Mengingat saat sedang mengandungnya, dan mendengar tangisan saat Si Kecil terlahir pertama kali di dunia.
Temukan kebahagian dan kedamaian bersama Si Kecil dengan melihat wajahnya yang sangat menggemaskan.
Tidak ada manusia yang terlahir sempurna, itulah mengapa Moms harus bisa menerima kondisi Si Kecil sepenuhnya.
Moms hanya perlu memastikan kebutuhan untuk tumbuh dan kembangnya terpenuhi secara baik.
Menutup akun media sosial
Moms perlakuan baby shaming bisa terjadi di media sosial.
Ketika komentar-komentar negatif terjadi disalah satu media sosial yang Moms miliki, maka Moms bisa untuk mengurangi jumlah unggahan foto Si Kecil.
Namun jika hal tersebut dirasa cukup sulit, maka Moms bisa coba untuk menutup akun media sosial untuk sementara waktu.
Dengan menutup akun, perhatian Moms terhadap Si Kecil justru akan terlihat semakin lebih.
Setelah perlakuan baby shaming mereda, Moms bisa membangun mental yang kuat sehingga Moms bisa membuka kembali akun media sosial.
Itulah beberapa hal yang bisa Moms lakukan ketika mengalami baby shaming.
Baca Juga: Cara Cerdas Okie Agustina Menghindari Anak Dari Bahaya Media Sosial
Apabila Moms merasa perlakuan seseorang yang menghina Si Kecil telah melebihi batas wajar, Moms bisa curhat dengan Papa agar Moms tidak merasakan stres yang berlebih.
Jika dirasa perlu, Moms juga bisa melakukan konsul kepada psikolog.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR