Nakita.id - Moms dan Dads pasti sudah tak asing lagi dengan pelumas yang biasa digunakan untuk berhubungan seks.
Ada banyak alasan mengapa pasangan menggunakan pelumas saat melakukan hubungan seks.
Mulai dari kasus vagina kering hingga menambah sensasi saat behubungan.
Namun diluaran sana beredar kabar bahwa menggunakan pelumas saat berhubungan seks dapat menurunkan peluang kehamilan.
Kabar semacam ini sudah beredar luas, makanya banyak yang takut menggunakan pelumas saat bercinta.
Mungkin untuk pasangan yang tak lagi ingin mempunyai keturunan hal ini tak berdampak apa-apa.
Namun pada pasangan yang masih ingin memiliki anak? Tentu dampak kabar tersebut sangat besar bagi mereka.
Nah, Nakita.id meluruskan bahwa penggunaan pelumas saat behubungan seks tak menurunkan peluang kehamilan.
Bukan asal, karena pakar sudah melakukan sejumlah penelitian untuk membuktikan hal ini.
Inilah penjelasan mengenai pelumas yang dipercaya menurunkan peluang kehamilan.
Pakai pelumas saat berhubungan intim dengan pasangan tak menurunkan peluang kehamilan
Banyak yang sudah terlanjur percaya kalau bercinta menggunakan pelumas akan menurunkan peluang kehamilan terjadi.
Padahal tak seperti itu faktanya. Karena para pakar sudah melakukan penelitian sebanyak 2 kali untuk membuktikannya.
Baca Juga: Sejarah Pelumas Seks yang di Luar Dugaan, Terbuat dari Air Liur Sampai Ubi Jalar
Yang pertama, pakar sudah melakukan penelitian kepada 300 pasangan.
Mereka dengan jelas juga mencatat siklus menstruasi, frekuensi berhubungan seks dengan pasangan, dan penggunaan pelumas.
Setelah melakukan penelitian yang pertama, pakar menemukan sekitar 43 persen pasangan yang menggunakan pelumas saat berhubungan seks justru hamil.
Pakar menemukan jika pasangan yang sering menggunakan pelumas saat berhubungan intim tidak memiliki kemungkinan hamil yang lebih kecil daripada mereka yang tidak menggunakan pelumas.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan pelumas tak menurunkan peluang kehamilan.
Tak puas dengan hasil penelitian pertama, pakar juga melakukan penelitian kedua untuk mendapatkan data yang lebih valid.
Bahkan peneliti dan pakar ini sampai mencatat secara khusus waktu kehamilan, butuh waktu berapa lama pasangan untuk hamil, hingga bagaimana korelasinya terhadap penggunaan pelumas.
Dan di penelitian kedua ini, pakar menggaet 6 ribu pasangan yang sedang melakukan rencana kehamilan.
Hasilnya, pakar menemukan jika tingkat kesuburan tidak menurun dan penggunaan pelumas tak memengaruhi waktu untuk Moms hamil.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR