Nakita.id - Moms mungkin tidak asing dengan istilah ghosting di dalam sebuah hubungan.
Namun apakah Moms juga mengetahui bahwa ada juga fenomena yang dinamakan dengan gaslighting.
Gaslighting biasanya terjadi dalam hubungan asmara.
Gaslighting dilansir dari Kompas.com mengacu pada istilah bentuk kekerasan, seperti berbohong dan memanipulasi seseorang sampai orang-orang tersebut mempertanyakan kewarasannya dan menerima realitas orang lain.
Jika Moms secara terus menerus mengalami gaslighting, maka Moms akan menunjukan tanda seperti memiliki harga diri yang rendah.
Tidak hanya itu saja, Moms juga akan memiliki ketergantungan emosional pada pelaku gaslighting.
Di saat seseorang melakukan gaslighting, kemungkinan Moms akan mengalami berbagai emosi, mulai dari kebingungan, marah, dan frustasi.
Siklus gaslighting yang seperti itu sangatlah melelahkan dan dapat memengaruhi kepercayaan diri Moms.
Agar tidak terasa terjebak, Moms bisa melihat tanda-tanda apabila pasangan melakukan gaslighting.
Baca Juga: Bagaimana Menghadapi Perasaan Stres, Sedih, Bahkan Depresi Pasca Bercerai? Begini Tips dari Psikolog
Dilansir melalui laman Kompas.com ada beberapa tanda yang bisa dikenali apabila pasangan melakukan gaslighting, diantaranya:
Membuat kita mempertanyakan persepsi tentang realitas
Tanda utama gaslighting adalah pasangan selalu mengatakan apa yang kita lihat, alami, dan rasakan itu bukan sebuah fakta.
Sehingga Moms pun mempertanyakannya kembali kepada diri sendiri.
Suka berbohong
Kebohongan yang dilakukan pasangan dirancang untuk memanipulasi agar dirinya dapat mengendalikan kita.
Apabila pasangan memberikan semangat, sebaiknya kita bertanya kepada diri sendiri apakah hal itu hanya untuk menutupi kebohongannya saja atau tidak.
Moms pun perlu mempertanyakan apakah dia secara konsisten membuat Moms mempertanyakan pemikiran dan pengalaman tentang berbagai hal? Apakah Moms menangkapnya sedang berada dalam kebohongan?.
Membuat suasana menjadi tidak aman
Untuk mendapatkan kendali dan kekuatan, pasangan memanfaatkan perilaku gaslighting dan membuat Moms merasa tidak aman.
Dia juga tidak segan untuk menghancurkan Moms.
Oleh sebab itu kenali tandanya, misalnya apakah pasangan selalu mengatakan hal yang buruk atau membuat Moms merasa hancur dengan perlakuannya.
Jika iya, maka itu adalah gaslighting.
Mencoba menjauhkan dari orang-orang yang disayang
Gaslighting ditandai dengan perilaku pasangan yang mencoba untuk menjauhkan Moms dari orang-orang yang disayang.
Sehingga Moms merasa terisolasi.
Moms apabila menjadi korban dari gaslighting, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencoba berkomitmen untuk menghindari siklus yang dirasa toksik ini.
Jangan biarkan rencana tersebut digagalkan oleh perilaku kekerasan, yang kemungkinan besar akan meningkat setelah mengetahui niat Moms untuk keluar dari hubungan tersebut.
Moms juga bisa menghubungi teman, anggota keluarga, atau rekan kerja yang dirasa Moms percaya untuk membuktikan perilaku gaslighting pasangan terhadap kita.
Jika dibutuhkan, Moms bisa melakukan konsultasi dengan terapis.
Berkonsultasi pada ahli tidak hanya dapat membimbing untuk menemukan jalan keluar dari hubungan tersebut, tetapi juga memastikan agar moms tidak kembali ke dalam siklus toksik.
Baca Juga: Bagaimana Menghadapi Perasaan Stres, Sedih, Bahkan Depresi Pasca Bercerai? Begini Tips dari Psikolog
Moms juga perlu berfokus pada diri sendiri.
Keluarlah dari kebiasaan dengan terlibat dalam aktivitas yang disukai berdua.
Arahkan perhatian yang sangat dibutuhkan pada hubungan apa pun yang mungkin tidak berhasil, dan bukalah diri untuk bertemu orang baru.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR