Nakita.id - Masyarakat ramai bicarakan fenomena gerhana matahari cincin.
Informasi dari LAPAN, gerhana matahari cincin akan melewati bumi ada 10 Juni 2021.
Namun sayangnya Indonesia bukan termasuk negara yang dilewati gerhana matahari cincin.
Lebih lanjut, LAPAN menyebutkan bahwa ada beberapa bagian negara dan benua yang dilewati gerhana matahari cincin.
Negara dan benua tersebut adalah, Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) dan Kawasan Siberia (Rusia).
Kedua daerah ini akan terjadi gerhana matahari cincin pada pukul 17.43 WIB.
Selanjutnya ada negara yang dilewati gerhana matahari namun bukan gerhana matahari cincin, yaitu gerhana matahari sebagian.
Yaitu pada negara Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan China bagian Barat.
Sekali lagi Indonesia tak akan dilewati gerhana matahari cincin.
Namun, tahukah Moms kalau kita tidak boleh melihat gerhana matahari cincin atau gerhana matahari dengan mata telanjang.
Kalau mau melihat gerhana matahari cincin atau gerhana matahari harus menggunakan alat khusus.
Bukan untuk gaya, ternyata ada dampaknya ketika kita melihat gerhana matahari cincin atau gerhana matahari dengan mata telanjang.
Melansir dari Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency, secara normal cahaya matahari memiliki intensitas sangat tinggi dan sangat berbahaya dan sulit dilihat secara langsung oleh mata telanjang.
Melihat cahaya matahari yang intens hanya dalam beberapa detik saja bisa menyebabkan kerusakan permanen terhadap retina di belakang bola mata.
Kondisi ini dikenal dengan istilah retinopati surya dan mampu menyebabkan kerusakan permanen.
Baca Juga: Bukan Fenomena Alam Biasa, Mbah Mijan Ungkap Makna Lain Gerhana Mataharia:
Retina mata tidak sensitif terhadap kerusakan secara langsung dan efeknya tidak akan muncul dalam beberapa jam setelah itu.
Banyak yang bilang bahwa melihat matahari saat gerhana matahari cincin atau gerhana matahari akan lebih nyaman karena seolah meredup.
Namun, justru di sinilah letak bahayanya.
Pupil di lensa mata tak bisa bereaksi dengan tepat dalam kondisi level kontras cahaya yang tinggi, seperti yang terjadi saat gerhana matahari ketika langit sekitar berubah gelap.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur lebar bukaan atau iris, bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan di lingkungan sekitar.
Jadi, saat memandang gerhana yang diselimuti langit gelap, pupil mata justru melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk dan terfokus di retina meningkat.
Padahal, intensitas cahaya di bagian matahari yang tidak tertutup bulan sewaktu gerhana sama dengan waktu-waktu biasa.
Cahaya kuat dari matahari pun bebas melenggang masuk ke mata tanpa bisa dicegah, dan mulai merusak retina.
Bagi anak-anak, risiko mengalami kerusakan retina lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.
Selain itu, kerusakan mata secara permanen belum ada pengobatannya.
Nah, jadi begitu Moms kenapa kita tidak boleh melihat gerhana matahari cincin atau gerhana matahari total dengan mata telanjang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,LAPAN |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR