Nakita.id - Penyakit asma tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Kasus asma pada anak umumnya terjadi saat anak berusia dua hingga lima tahun.
Namun, reaksi alergi yang menjadi gejala awal penyakit tersebut sudah muncul saat anak berumur di bawah satu tahun.
Asma pada anak usia di bawah satu tahun dapat terlihat dari respons tubuhnya terhadap beberapa jenis makanan.
Sampai sekarang, gangguan kesehatan ini pun belum bisa disembuhkan.
Meski begitu, bukan berarti asma tidak bisa dicegah ya, Moms.
Baca Juga: Diketahui dapat Meringankan Penderita Asma, Begini Cara Memilih Air Purifier dengan Baik
Sebelumnya, Moms perlu mengetahui sejumlah faktor yang dapat menyebabkan asma pada anak-anak, yaitu:
- Genetik
- Polusi
- Alergi
- Kelahiran prematur
Bukan penyakit sepele, asma juga bisa mengganggu aktivitas dan tumbuh kembang anak.
Apalagi jika sedang kambuh, dampaknya pun bisa jauh lebih serius.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Profesor Seif Shaheen dari Queen Mary University of London, ada kemungkinan pola makan yang buruk dapat memicu risiko asma.
Untuk mencegahnya, para penderita penyakit asma pun disarankan untuk mengonsumsi ikan yang kaya akan omega 3.
Hal itu disebutkan dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal kesehatan, “European Respiratory Journal”, yang menyatakan bahwa, kebiasaan makan ikan kaya kandungan omega 3 sejak dini dapat menekan risiko penyakit asma.
Sayangnya, hal tersebut hanya berdampak pada anak dengan genetik tertentu.
Penelitian lain menyebutkan, lebih dari separuh anak-anak membawa varian umum dalam gen asam lemak desaturase (FADS) yang dikaitkan dengan tingkat asam lemak omega 3 yang lebih rendah dalam darah.
Ya, makanan tinggi asam lemak omega 3 dikaitkan dengan risiko asma yang lebih rendah.
Risiko asma pun turun sebanyak 51%, dibandingkan mereka yang tidak terbiasa mengonsumsi asam lemak tak jenuh ini.
Menurut Audrey Koltun, ahli gizi diet di Cohen Children's Medical Center di New York, nutrisi yang didapat dalam ikan bandeng dan salmon ini memang kaya manfaat.
Sayangnya, hasil penelitian ini mungkin membingungkan bagi Moms dan Dads, apalagi hanya berlaku untuk gen tertentu.
"Kebanyakan anak-anak tidak suka ikan, jadi akan sulit bagi anak-anak dengan varian gen untuk mendapatkan manfaat dari omega 3," kata Koltun.
Menurut Koltun, ada banyak hal yang masih harus ditelusuri lebih jauh, termasuk apakah suplemen minyak ikan bisa menjadi pengganti yang efektif.
Moms juga bisa memberikan makanan sehat berbasis diet seimbang agar anak lebih sehat dan terhindar dari penyakit.
Selain itu, Moms bisa menambah variasi makanan anak termasuk meningkatkan jumlah sayuran, buah, biji-bijian dan lemak sehat termasuk omega 3.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR