Nakita.id – Mitos vs fakta kehamilan, berikut ini penjelasan tentang mengandung anak kembar.
Tak sedikit pasangan yang ingin memiliki anak kembar.
Salah satu alasan utamanya agar sekalian capek saat mengurus anak.
Alhasil, kemudian banyak pasangan yang mencari-cari informasi tentang cara supaya hamil anak kembar.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Daun Pepaya Bisa Merapuhkan Ari-ari Janin, Benarkah?
Lalu, beredar lah informasi kalau hamil anak kembar dipengaruhi oleh posisi saat bercinta.
Lantas, benarkah hal tersebut?
Agar tidak bingung, yuk simak penjelasannya berikut ini.
Berbicara tentang mitos vs fakta kehamilan anak kembar dipengaruhi oleh posisi bercinta, ternyata anggapan tersebut hanyalah sebuah mitos Moms.
Sebab, melansir dari Kompas.com, kehamilan anak kembar akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor berikut ini.
Usia
Dalam dunia medis, usia 35 tahun disebut sebagai advanced maternal age.
Perubahan hormon yang terjadi ketika mendekati fase menopause membuat tubuh bisa saja melepaskan lebih dari satu sel telur saat ovulasi.
Apabila ada dua atau lebih sel telur yang dibuahi, bisa jadi hasilnya adalah kehamilan kembar.
Tinggi badan
Perempuan bertubuh tinggi memiliki kemungkinan hamil anak kembar lebih tinggi. Mungkin hal ini terdengar aneh, namun ternyata korelasinya ada pada insulin-like growth factor.
Dalam studi tahun 2016 dengan 126 partisipan yang pernah hamil kembar, diketahui tinggi badan mereka adalah sekitar 165 centimeter, lebih tinggi sedikit ketimbang rata-rata tinggi badan perempuan yaitu 161 centimeter.
Berat badan
Perempuan dengan kelebihan berat badan atau obesitas juga lebih rentan mengalami kehamilan kembar.
Lebih spesifik lagi, kemungkinan kian tinggi apabila indeks massa tubuh di atas 30.
Meski begitu, faktor ini sebaiknya tidak dijadikan pembenaran untuk menaikkan berat badan di atas normal ya Moms, apalagi hanya untuk meningkatkan peluang hamil kembar.
Ingat, indeks massa tubuh di atas 30 juga dapat membuat kehamilan mengalami risiko berbahaya.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Perempuan yang Tidak Orgasme Tidak Bisa Hamil?
Pola makan
Ada pula studi yang melihat bahwa perempuan vegan yang sama sekali tidak mengonsumsi produk olahan susu berpeluang lebih kecil mengalami kehamilan kembar.
Alasannya bisa jadi karena perempuan yang mengonsumsi produk olahan susu memiliki hormon insulin growth factor lebih tinggi.
Hormon ini datang dari susu sapi, yang turut berpengaruh terhadap reproduksi.
Meski demikian, analisis ini hanya berdasarkan pada riwayat medis partisipan yang sudah melahirkan saja.
Sejak itu, belum banyak penelitian serupa yang menganalisis korelasi antara asupan dairy product dan kehamilan kembar.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang mitos vs fakta kehamilan tentang anak kembar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Kehamilan Anak Kembar Dipengaruhi Posisi Bercinta".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR