Nakita.id - Masih banyak mitos vs fakta kehamilan yang dipercaya oleh ibu hamil.
Mulai dari hal yang dipercaya turun temurun hingga yang tersebar dari mulut ke mulut.
Bahkan, saking banyak yang memercayainya sampai hal itu pun dianggap seolah-olah menjadi fakta.
Salah satu hal yang banyak dipercaya, yaitu perihal mengonsumsi makanan laut saat hamil.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Daun Pepaya Bisa Merapuhkan Ari-ari Janin, Benarkah?
Ya, saat menjalani kehamilan, para ibu hamil diminta menjauhi makanan laut.
Namun, tahukah Moms, hal itu tidak sepenuhnya benar lo, alias hanya mitos belaka.
Rupanya, makanan laut masih boleh dikonsumsi oleh ibu hamil bahkan ada manfaatnya.
Akan tetapi, tetap ada rambu-rambu yang harus Moms patuhi saat mengonsumsi makanan laut ketika hamil.
Mitos vs fakta kehamilan untuk mengonsumsi makanan laut saat hamil memang benar masih banyak yang percaya.
Perlu Moms ketahui bahwa makanan laut, termasuk ikan dan kerang justru menjadi sumber protein, zat besi, dan seng untuk perkembangan janin, lo.
Tingginya asam lemak omega-3 juga membantu perkembangan otak bayi di dalam kandungan.
Meski begitu, tidak semua ikan bisa Moms konsumsi, misalnya ikan yang tergolong predator besar seperti hiu, atau king mackerel yang mengandung merkuri yang tinggi.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Perempuan yang Tidak Orgasme Tidak Bisa Hamil?
Melansir dari mayoclinic.com, ketika ibu hamil mengonsumsi makanan yang tinggi merkuri akan terjadi penumpukan di aliran darah, sehingga bisa merusak perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA), Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), dan Pedoman Diet 2015-2020 untuk Amerika pun merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi 340 gram makanan laut lendah merkuri selama satu minggu.
Atau sekitar 2-3 porsi dalam satu minggunya.
Lantas, apa saja makanan yang aman dan tidak aman dikonsumsi ibu hamil?
Makanan laut yang bisa dikonsumsi ibu hamil di antaranya, ikan salmon, teri, ikan haring, ikan sarden, ikan trout air tawar, dan makarel pasifik.
Makanan laut tersebut memiliki asam lemak omega-3 yang tinggi sekaligus rendah merkuri.
Makanan laut lainnya yang bisa dikonsumsi, yaitu udang, pollock, nila, ikan kod, tuna ringan kalengan, dan ikan lele juga bisa dikonsumsi.
Khusus untuk tuna putih atau albacore dan steak tuna, cukup konsumsi sebanyak 170 gram dalam satu minggu.
Sementara makanan laut yang harus dihindari ibu hamil antara lain, ikan predator besar seperti hiu, todak, king mackerel, dan telefish.
Selain itu, hindari juga makanan laut mentah, termasuk tiram, sushi, dan sashimi.
Makanan laut mentah yang didinginkan dengan label nova style, lox, kippered, smoke, atau dendeng juga harus dihindari untuk mencegah adanya bakteri serta virus berbahaya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR