Nakita.id - Kulkas adalah salah satu alat elektronik yang pasti ada di rumah Moms.
Setiap rumah pasti punya kulkas di rumah untuk menyimpan bahan masakan dan minuman agar tetap segar dan dingin.
Kini jarang rumah yang tak menggunakan kulkas, pasti semuanya pakai barang elektronik tersebut.
Sama dengan barang lainnya, kebersihan kulkas juga harus diperhatikan.
Baca Juga: Tolong Jangan Asal Letakkan Kulkas di Sembarang Sudut Rumah, Ini Bahayanya!
Jika kulkas tak bersih maka bau-bau tak sedap pasti akan menempel.
Bau-bau tak sedap ini buat kulkas jadi jorok dan Moms pasti ogah membukanya.
Untuk hal itu Moms harus menangkal bau tak sedap itu agar tak menempel di kulkas terus menerus.
Caranya mudah, cukup andalkan ampas kopi atau bubuk kopi.
Menghilangkan bau tak sedap pada kulkas dengan ampas kopi merupakan pilihan yang tepat.
Tak butuh banyak-banyak ampas kopi, cukup semangkuk kecil ampas kopi atau bubuk kopi kemudian Moms letakkan di salah satu rak kulkas pasti sangat akan berpengaruh.
Karena ampas kopi atau bubuk kopi bisa menyerap bau tak sedap pada kulkas.
Bukan tanpa alasan, ampas kopi atau bubuk kopi memiliki aroma khas yang harum yang pastinya membuat bau tak sedap pada kulkas hilang.
Karena ampas kopi atau bubuk kopi mengandung nitrogen yang efektif menetralkan bau.
"Jika Anda khawatir tentang memiliki semangkuk bubuk kopi yang terbuka di kulkas, Anda selalu dapat menyimpan bubuk kopi dalam stoking nilon," kata Linda Cobb, penulis Talking Dirty with the Queen of Clean.
Namun agar kulkas tetap berbau harum Moms juga wajib membersihkannya sebulan sekali.
Hal ini bertujuan untuk menjaga performa kulkas dan juga menghindarkan bau tak sedap berada didalamnya.
Jika Moms atau keluarga bukan pecinta kopi bisa mengandalkan baking soda.
Sama, baking soda juga bisa menyerap bau tak sedap pada kulkas.
Namun jika dibandingkan, ampas kopi lebih ampuh karena kandungan nitrogennya lebih tinggi dibanding baking soda.
Mengandalkan ampas kopi atau bubuk kopi saja tak cukup bila Moms tak membersihkannya secara berkala.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR