Responden yang memiliki kerutan dahi yang dalam berisiko 10 kali lebih mungkin meninggal karena kematian kardiovaskular daripada responden yang hanya memiliki kerutan halus di dahi.
Lalu, apa hubungan kerutan dahi dengan risiko penyakit kardiovaskular?
Para peneliti berspekulasi bahwa hubungan antara kerutan dahi yang dalam dengan kematian akibat kardiovaskular adalah aterosklerosis.
Diduga, aterosklerosis berkaitan dengan stres oksidatif dan perubahan kadar protein pada kolagen.
Selain itu, pembuluh darah pada dahi sangat halus, kemungkinan ini membuat pembuluh darah pada dahi lebih sensitif terhadap penumpukan plak yang jadi ciri aterosklerosis.
Namun, penelitian ini membutuhkan penelitian lanjutan demi mendapatkan ulasan yang lebih mendalam mengenai kaitan kerutan dahi dengan penyakit kardiovaskular.
"Ini adalah pertama kalinya ada hubungan antara risiko kardiovaskular dan kerutan dahi, jadi temuan ini perlu dikonfirmasi dalam penelitian selanjutnya," ungkap Esquirol.
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR