Nakita.id - Hingga saat ini masa pandemi belum bisa dikatakan selesai.
Meski vaksin sudah disebar secara merata, sayangnya hal ini tidak menjamin pandemi Covid-19 bisa berakhir dalam waktu singkat.
Bahkan perilaku abai dari masyarakat yang merasa aman karena sudah divaksin justru bisa menjadi bumerang.
Dan yang ditakutkan, adanya gelombang kedua Covid-19 yang justru akan lebih besar dari sebelumnya.
Apalagi kita baru saja melewati masa libur lebaran dimana banyak warga nekat untuk pulang ke kampung halaman meski pemerintah telah melarangnya untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas.
Benar saja, pasca libur lebaran beberapa daerah melaporkan lonjakan kasus Covid-19 yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Seperti halnya di DKI Jakarta.
Dikutip dari Kompas.com, data terbaru menunjukkan adanya temuan 2.455 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (12/6/2021).
Data itu menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan sebaran kasus baru Covid-19 tertinggi di Indonesia pada Sabtu kemarin.
Di bawahnya, ada Jawa Tengah (915 kasus), Jawa Barat (876 kasus), Daerah Istimewa Yogyakarta (436 kasus), dan Riau (388 kasus).
Jumlah penularan kasus Covid-19 di DKI Jakarta selalu di atas 2.000 dalam empat hari terakhir.
Dimulai pada Kamis (10/6/2021), ditemukan 2.096 kasus baru penularan Covid-19.
Sebelumnya, pada Rabu (9/6/2021) dan Selasa (8/6/2021), penularan kasus masing-masing masih di angka 1.371 kasus dan 755 kasus.
Lonjakan kasus kembali terjadi pada Jumat (11/6/2021), dengan ditemukan 2.293 kasus baru Covid-19.
Kemudian pada Sabtu kemarin, ditemukan 2.455 kasus baru penularan Covid-19.
Jumlah kasus aktif di Jakarta juga naik 1.716 kasus.
Dengan pertambahan ini, jumlah kasus terkonfirmasi secara total di Jakarta hingga Sabtu kemarin adalah 445.302 kasus.
Temuan Kluster Keluarga
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, lonjakan kasus tersebut disebabkan oleh aktivitas mudik dan silaturahmi saat libur Lebaran 2021.
Pasca-libur Lebaran, ditemukan 988 klaster keluarga dengan 2.008 orang terinfeksi Covid-19.
"Kita bisa lihat di sini bahwa kenaikan kasus memang terjadi pasca-libur Lebaran. Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ucap Dwi, Kamis (10/6/2021).
Setidaknya ada 1.070 kasus baru Covid-19 atau 51 persen dari temuan berasal dari RT yang menerapkan micro lockdown.
Selain itu, Dwi menjelaskan, Dinkes DKI juga menemukan 19 kasus positif Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru virus corona.
Dia mengatakan, 18 kasus ditemukan di orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri atau kasus impor, sedangkan satu kasus merupakan transmisi lokal.
Dengan ditemukannya kasus varian baru ini, Dwi bertutur, Pemprov DKI akan memperkuat testing dan tempat isolasi untuk memperkecil terjadinya penularan.
"Intinya, yang harus diperkuat dan harus disadari semua adalah pada saat (terinfeksi) Covid-19 harus isolasi, jangan sampai kemudian kasih peluang orang lain tertular karena tidak taat isolasi. Apapun tipe virusnya, utamanya memutus mata rantai penularan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lonjakan Serius Kasus Covid-19 di Jakarta, Lebih dari 2.000 Orang Positif per Harinya"
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR