Nakita.id - Ketika anak sudah mulai remaja, usia memasuki sekolah menengah atas atau kuliah maka orangtua turut bingung pula akan penjurusan.
Pasalnya penjurusan tersebut menjadi langkah awal anak menuju cita-citanya.
Misalnya anak ingin menjadi dokter, artinya ia perlu ambil SMA jurusan IPA kemudian kuliah di fakultas kedokteran.
Kemudian anak ingin menjadi akuntan, maka anak akan lebih baik mengambil SMA jurusan IPS kemudian masuk kuliah di fakultas ekonomi.
Tetapi ketika orangtua tidak memulai menggali minat dan bakat anak sejak dini kemudian anak juga bingung akan cita-citanya, mulailah bingung jurusan apa yang sebaiknya diambil.
Dan yang dikhawatirkan di tengah perjalanan pendidikan anak, ia kemudian datang ke orangtua mengeluhkan merasa salah jurusan.
Tentu saja hal ini tidak ingin kan Moms alami?
Agar tidak terjadi akan hal ini, ada cara cepat untuk orangtua untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki oleh anak.
Dan hal ini bisa membantu anak terhindar dari perasaan salah jurusan.
Seorang konsultan di @awalmula.sub Yuan Yovita Setiawan S.Psi menyarankan Moms untuk mengikut sertakan anak dalam tes minat bakat.
"Kalau memang anak sudah beranjak remaja usia SMP atau SMA mungkin bisa diikutkan tes bakat minat,"
"Kalau memang sangat terdesak ingin mengetahui sebenrnya anak ini bakat dan minatnya dimana," papar Yuan dalam wawancaranya bersama Nakita.id.
Dalam tes minat bakat tersebut anak akan mengikuti beberapa tes untuk melihat ketertarikannya.
"Nantinya itu akan hasilnya bisa mengetahui bahwa kemampuan dia dalam berhitung seperti apa, berbahasa seperti apa, kemudian relasi sosialnya bagaimana," jelas Yuan.
Tak hanya itu, hasil tes minat bakat juga bisa memberikan rekomendasi profesi yang sekiranya sesuai dengan kemampuan anak.
"Kalau dia berbakat di angka nantinya akan ada pilihan-pilihan profesi yang bermain juga dengan angka sehingga anak bisa memutuskan sendiri oh sepertinya profesi yang memfasilitasi bakatku," papar Yuan.
Tak henti di situ saja tetapi setelah mendapatkan hasil tes minat bakat tersebut, Moms dan anak perlu menyediakan waktu untuk berdiskusi.
Jadikan hasil tes minat bakat tersebut bahan diskusi untuk penjurusan anak di sekolah.
Pertanyakan kepada anak sebenarnya apa yang ia sukai dan apakah hasil tes tersebut sesuai atau tidak dengan kondisinya saat ini.
"Mungkin pendidikan apa yang kamu inginkan? Pekerjaan apa yang kamu inginkan? Kamu lebih nyaman dimana," ujar Yuan mencontohkan pertanyaan yang bisa diajukan usia mendapatkan hasil tes minat bakat.
Yuan meminta untuk Moms membangun komunikasi positif untuk perkembangan minat dan bakat anak nantinya.
Dengan begitu anak akan lebih mantap menentukan pilihannya.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR