Nakita.id - Banyak ditemukan anak terlambat mengetahui minat dan bakat mereka.
Alhasil ketika sudah terlanjur duduk di bangku kuliah atau sekolah menengah, anak muncullah perasaan salah jurusan.
Apalagi kalau anak menjadi uring-uringan menjalankan pendidikannya.
Padahal dari pendidikan tersebut menjadi langkah awal menuju masa depannya.
Lalu apa yang orangtua harus lakukan ketika anak datang mengeluhkan merasa salah jurusan?
Haruskah mengeluarkan anak dari fakultasnya yang sekarang dan memasukkannya ke fakultas yang diinginkan?
Tetapi kalau tidak ada biaya yang memadai apa yang harus dilakukan?
Lalu bagaimana kalau anak justru merasa salahnya saat duduk di bangku SMA yang sulit untuk harus berpindah jurusan?
Ketika anak terlambat menemukan minat dan bakatnya sementara sudah terlanjur salah jurusan, konselor @awalmula.id Yuan Yovita Setiawan S.Psi membagikan tipsnya.
Mengatasi anak salah jurusan di bangku SMA
Diketahui bahwa SMA memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS.
Di samping itu juga ada SMK yang memiliki kejuruannya masing-masing seperti tata boga, tata busana, administrasi perkantoran, teknik listrik, dan lain sebagainya.
Ketika anak mengeluhkan bahwa ia merasa salah jurusan, langkah awal yang bisa Moms lakukan yaitu temui guru bimbingan konseling.
Diketahui bahwa di setiap sekolah memiliki guru bimbingan konseling.
Moms bisa diskusikan terlebih dahulu bagaimana anak selama di sekolah dan diskusikan kira-kira pelajaran apa yang sekiranya sesuai dengan minat dan bakat anak tetapi ada di jurusannya saat ini.
"Misalnya kalau dia suka penelitian kemudian riset dan matematika maka di penjuruan di IPS-nya mungkin dia bisa menekuni di bidang matematikanya dan juga mungkin untuk geografinya scientis," saran Yuan.
Mengatasi anak salah jurusan di bangku kuliah
Bagi anak yang sudah di bangku perkuliahan dan tidak memungkinkan untuk anak mengulang dari awal, maka lakukan eksplorasi lebih dalam.
Moms bisa pertanyakan kira-kira di jurusannya tersebut mata kuliah apa yang ia sukai.
"Ketika ditemukan orangtua bisa mendorong, oke mungkin yang lain kamu merasa salah tapi cobalah dulu di mata kuliah ini kamu bisa mengeksplor tidak," saran Yuan.
Dan nantinya mungkin di mata kuliah lain anak akan mendapatkan nilai yang pas-pasan tetapi ia bisa berprestasi dari mata kuliah yang ia sukai tersebut.
"Misalnya contohnya salah mengambil jurusan, anak itu sebenarnya suka angka pengin jurusan matematika tapi kemudian mungkin entah bagaimana dia memutuskan ikut jurusan psikologi,"
"Psikologi kan tidak ada angkanya dan lain sebaginya dia kemudian merasa galau merasa salah jurusan,"
"Tetapi perlu diketahui di jurusan psikologi pun ada matakuliah statistika si anak ini bisa mengembangkan minatnya di statistika itu tadi sehingga nanti ketika lulus mungkin dia berkarier di bidang statistika untuk psikologi gitu," jelas Yuan.
Dengan begitu, nantinya anak tetap bisa bekerja sesuai dengan lulusannya tetapi tetap di ranah yang ia minati pula.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR