Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan masih banyak yang bingung apa yang benar dan apa yang salah.
Pasalnya larangan atau saran terkait kehamilan ini kerap diberikan secara turun temurun dari orangtua.
Alhasil sudah banyak yang memercayainya sehingga seolah-olah menjadi fakta.
Apalagi kalau beberapa larangan atau saran tersebut sempat terbukti berkali-kali di orang yang berbeda-beda.
Alhasil makin dipercaya larangan atau saran kehamilan tersebut.
Padahal secara medis atau ilmiah larangan atau saran tersebut belum tentu benar adanya.
Salah satu saran kehamilan yang beredar yaitu posisi seks bisa menentukan jenis kelamin.
Mitos vs fakta ini banyak yang memercayai bahwa posisi saat berhubungan seksual akan menentukan jenis kelamin.
Dengan begitu banyak saran yang diberikan kalau ingin memiliki anak berjenis kelamin tertentu perlu melakukan hubungan seksual dengan gaya tertentu juga.
Tetapi secara ilmiah dan medis apakah benar posisi saat berhubungan seksual memengaruhi jenis kelamin?
Dan saran kehamilan ini pun sampai ke telinga dr. Boyke.
Baca Juga: Jadi Mitos vs Fakta Kehamilan yang Sering Dipertanyakan, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Berolahraga?
Ia pun secara tegas menekankan bahwa posisi saat berhubungan seksual tidak akan menentukan jenis kelamin.
"Mitos!" ucap dr. Boyke secara tegas dalam tayangan youtube Taulany TV.
Rupanya saran kehamilan tersebut sudah sering ia dengar dan dr. Boyke pun menegaskan bahwa tidak ada penentuan jenis kelamin dari posisi berhubungan seksual.
"Cara itu banyak banget naik dari kiri turun dari kanan laki kalau dari dari kanan, gak ada," tegas dr. Boyke.
dr. Boyke pun menjelaskan bagaiman seorang ibu hamil bisa mengandung anak laki-laki atau anak perempuan.
"Yang menentukan jenis kelamin laki dan perempuan adalah sperma si laki-laki. Telur netral," jelas dr. Boyke.
Dan sperma laki-laki terdapat 2 kromosom yaitu X dan Y.
"Kalau dia itu membuahi sperma X maka anaknya perempuan kalau sperma y yang cepat anaknya akan laki-laki," papar dr. Boyke.
Dari bukti ilmiah inilah biasaya dokter membuat rencana kehamilan kalau pasien menginginkan mengandung bayi jenis kelamin tertentu.
"Di situlah dokter kalau program hamil bagaimana caranya agar supaya sperma yang dikehendaki si pasien,"
"Misalnya 'dok saya pengen punya anak laki-laki' berarti saya harus mengusahakan sperma y-nya banyak dan sperma y-nya yang akan membuahi daripada telur yang netral itu," jelas dr. Boyke.
Nah, jadi mulai sekarang tidak perlu lagi percaya kalau ada yang mengatakan posisi seks menentukan jenis kelamin ya Moms dan Dads!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR