Nakita.id - Salah satu hal terpenting yang harus Moms ketahui adalah cara mengendong bayi baru lahir.
Tidak sedikit ibu baru masih kebingungan bahkan kagok dengan cara menggendong bayi baru lahir.
Padahal jika dipelajari, cara menggendong bayi baru lahir tidak sesusah yang dibayangkan.
Baca Juga: Benarkah Mimpi Menggendong Bayi Pertanda Baik? Ini Tafsir Mimpi Menurut Kepercayaan Jawa
Ketika menggendong bayi baru lahir, Moms harus menyangga kepala si Kecil.
Hal ini karena otot leher dan punggung bayi baru lahir belum cukup kuat.
Itu sebabnya perlu Moms wajib menyangga kepala bayi ketika menggendong mereka.
Nah untuk memudahkan belajar cara menggendong bayi, perhatikan sejumlah hal ini.
Menurut Karen Sokal Gutierez, MD, Ketua Komisi Early Childhood Adoption and Dependent Care di American of Pediactrics, sejumlah dokter menyebut kalau tiga bulan kehidupan pertama bayi sebagai 'trimester keempat kehamilan'.
Ini karena lingkungan si Kecil masih mirip dengan kondisi ketika berada di rahim ibu.
Moms dianjurkan untuk membuat posisi anak nyaman dengan menimang, memangku, dan menyelimuti agar tetap hangat.
Untuk menggendong bayi baru lahir, Moms perlu memperhatikan hal ini.
1. Setiap hendak mengangkat bayi, baik dengan tangan atau gendongan, pastikan kalian tidak hanya membungkukkan tubuh, tapi juga dengan menekuk kedua kali.
Hal ini dilakukan agar bagian tulang belakang tidak menanggung beban berlebihan.
Pastikan juga tubuh Moms berada sedekat mungkin dengan bayi agar lebih mudah sampai ke dekapan.
2. Jika bayi rewel atau gelisah, ini bisa menjadi tanda kalau mereka tidak nyaman.
Perbaiki posisi dengan jangan terlalu erat mendekapnya.
Cari posisi nyaman apakah bayi ingin digendong telentang, setengah duduk, atau menghadap ke belakang dengan bersandar di pundah.
3. Jangan mengguncang atau menganyun bayi terlalu keras ketika menggendong mereka.
Hal ini bisa membuat bayi merasa mual bahkan berisiko mengalami pendarahan otak.
4. Jika menggendong anak dengan selendang atau baby carrier, pilihlah alat gendong dengan bahan yang kuat dan lembut.
Pastikan lubang kaki tidak terlalu besar agar si Kecil tidak tergelincir.
Sementara tali penopang harus cukup kuat menanggung beban tubuh bayi dan tubuh ibu.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR